Mohon tunggu...
Rahma Yunita
Rahma Yunita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Kesejahteraan Sosial 2023

Haloo! Perkenalkan, saya Rahma Yunita, seorang mahasiswi dari Program Studi Kesejahteraan Sosial, Universitas Islam Negeri Jakarta, Angkatan 2023. Saya memiliki minat dan bakat di bidang digital marketing dan project management. Selamat meng-explore website saya, semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menapaki Jalan Taqwa dengan Hati yang Bersih dan Jiwa yang Tenang

30 Juni 2024   17:05 Diperbarui: 2 Juli 2024   21:16 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : Islam Media) 

[Biodata Penulis]

Nama : Rahma Yunita

NIM : 11230541000059

Mata Kuliah : Retorika

Dosen Pengampu : Muhammad Firdaus Lc., MA., Ph.D

Prodi/Kelas : Kesejahteraan Sosial - 2B 

Fakultas : Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Jakarta

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menuliskan sebuah pidato dengan tema "Nasihat Taqwa" yang berjudul "Menapaki Jalan Taqwa dengan Hati yang Bersih dan Jiwa yang Tenang."

Hadirin yang berbahagia, 

Taqwa adalah suatu konsep yang sangat penting dalam Islam. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 2-3: 

"Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka." Taqwa di sini menunjukkan ketaatan dan kepatuhan seorang hamba kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Secara linguistik, taqwa berasal dari akar kata "waqaa" yang berarti menjaga atau melindungi. Dalam konteks agama, taqwa berarti menjaga diri dari segala yang dimurkai Allah dan berusaha mendekatkan diri kepada-Nya. Taqwa tidak hanya terkait dengan tindakan lahiriah, tetapi juga mencakup kebersihan hati dan ketenangan jiwa.

Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Tirmidzi menyatakan: 

"Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada, dan ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya. Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik." Hadits ini menekankan pentingnya menjaga ketaqwaan di setiap tempat dan waktu, serta memperbaiki diri dengan amal shalih dan berinteraksi dengan akhlak mulia.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Untuk mencapai taqwa, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membersihkan hati dari sifat-sifat tercela seperti iri, dengki, sombong, dan riya. Hati yang bersih adalah fondasi utama untuk membangun ketaqwaan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: 

"Ketahuilah bahwa dalam jasad terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh jasad itu, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasad itu. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati." Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya kondisi hati dalam menentukan kualitas keimanan dan ketaqwaan seseorang.

Selain membersihkan hati, ketenangan jiwa juga menjadi kunci dalam menapaki jalan taqwa. Jiwa yang tenang akan memudahkan kita untuk merenungi ayat-ayat Allah dan berzikir mengingat-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Ra'd ayat 28: 

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." Zikir dan doa adalah cara efektif untuk mencapai ketenangan jiwa. Selain itu, menjauhi perbuatan dosa dan maksiat serta senantiasa berusaha melakukan kebaikan akan mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup kita.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Dalam kehidupan sehari-hari, taqwa harus tercermin dalam setiap aspek kehidupan kita. Baik dalam ibadah, pekerjaan, maupun hubungan sosial. Sebagai contoh, dalam beribadah, kita harus menjalankannya dengan penuh khusyuk dan ikhlas hanya karena Allah. Dalam bekerja, kita harus bekerja dengan jujur, amanah, dan profesional. Dalam hubungan sosial, kita harus berlaku adil, menghormati hak orang lain, dan menjauhi sifat-sifat buruk seperti memfitnah, mengadu domba, dan berbuat zalim.

Menjaga dan meningkatkan taqwa juga memerlukan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam. Oleh karena itu, kita perlu terus belajar dan mendalami ilmu agama. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi: 

"Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memahamkan orang itu dalam agama." Dengan ilmu yang cukup, kita akan lebih mudah memahami perintah dan larangan Allah serta mampu mengamalkannya dengan benar.

Hadirin sekalian,

Selain membersihkan hati dan menenangkan jiwa, ada beberapa langkah praktis yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan ketaqwaan kita. Pertama, kita harus memperbanyak membaca Al-Quran dan merenungi maknanya. Al-Quran adalah sumber utama petunjuk hidup bagi umat manusia. Dengan membaca dan memahami Al-Quran, kita akan mendapatkan hikmah dan inspirasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Kedua, kita harus memperbanyak berzikir dan berdoa kepada Allah SWT. Zikir adalah cara efektif untuk selalu mengingat Allah dalam setiap aktivitas kita. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Allah SWT berfirman: 'Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku pun mengingatnya dalam diri-Ku. Dan jika ia mengingat-Ku di tengah kerumunan orang, Aku pun mengingatnya di tengah kerumunan yang lebih baik dari mereka.'"

Ketiga, kita harus senantiasa menjaga shalat lima waktu dengan tepat waktu dan khusyuk. Shalat adalah tiang agama dan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap Muslim. Dalam Al-Quran, surat Al-Mu'minun ayat 1-2, Allah SWT berfirman: 

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya." Shalat yang khusyuk akan mendekatkan kita kepada Allah dan menjauhkan kita dari perbuatan keji dan mungkar.

Keempat, kita harus memperbanyak sedekah dan amal jariyah. Sedekah tidak hanya membersihkan harta kita, tetapi juga mendatangkan berkah dan rahmat Allah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda: 

"Sedekah tidak akan mengurangi harta." Dengan bersedekah, kita akan merasa lebih tenang dan damai karena telah membantu sesama. Selain itu, sedekah juga merupakan salah satu cara untuk membersihkan diri dari sifat kikir dan mempererat tali persaudaraan di antara umat Islam.

Kelima, kita harus menjaga hubungan baik dengan keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: 

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya." Hubungan yang baik dengan sesama akan menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai, serta menjadi salah satu bentuk ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Menapaki jalan taqwa bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan pula sesuatu yang tidak mungkin. Dengan hati yang bersih dan jiwa yang tenang, kita akan mampu menjalani kehidupan ini sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya. Marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan ketaqwaan kita, memperbanyak amal shalih, dan menjaga hubungan baik dengan sesama.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan kesabaran untuk tetap istiqamah di jalan-Nya. Dan semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang bertaqwa dan mendapatkan kebahagiaan di dunia serta akhirat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun