Beberapa tentara yang saya temui di sana menceritakan pengalaman mereka membawa bantuan kemanusiaan ini. Ternyata, mereka harus mengarungi samudra selama dua minggu non-stop untuk mencapai Dermaga El-Arish.Â
Para tentara itu juga menceritakan suka duka dan cerita seru lainnya selama bertugas. Salah satunya adalah ketika di tengah perjalanan mereka sempat menolong ABK kapal asing yang mengalami kecelakaan kapal di dekat Laut Mesir.Â
Seru sekali mendengar cerita para prajurit ini.
Diajak Berkeliling Kapal
Seusai acara, kami juga diajak berkeliling kapal yang terdiri dari 6 lantai ini. Para tentara dengan ramah menyilakan kami memasuki satu persatu ruangan di kapal ini.
Melansir dari Wikipedia, kapal yang ternyata dibuat oleh PT PAL Indonesia ini punya panjangnya mencapai 124 meter, dengan lebar hingga 21.8 meter dan tinggi 6,7 meter.Â
Dengan dimensi seperti itu, KRI dr. Radjiman Wedyodingrat mampu mengangkut personel sebanyak 643 orang (termasuk tenaga medis, ABK, TNI, dan pasien). Â Ada 16 tenaga medis, enam di antaranya dokter yang akan melayani pasien di atas kapal, ditambah 163 prajurit yang mengawaki kapal.
Di lantai 2 dan 3 terdapat ruang operasi yang suprisingly sangat lengkap. Ternyata memang, fasilitas kesehatan di kapal bantu RS ini setara dengan fasilitas rumah sakit tipe C. Ada Ruang Radiologi, Ruang Operasi/Bedah, Ruang Post Operasi hingga Laboratorium dan Ruang Jenazah.Â
Semoga suatu saat bisa kembali berlayar bersama kapal ini dengan waktu yang lebih lama.Â