Padahal, seperti kita semua ketahui, Indonesia ini negara indah dengan 17.000 pulau dengan ratusan ribu pantai. Keindahan ini diakui oleh dunia, bahkan Indonesia dinobatkan sebagai negara terindah di dunia versi majalah Forbes, mengungguli Selandia Baru dan Kolombia. World Population Review juga menobatkan Indonesia sebagai salah satu dari 10 negara terindah di dunia di tahun 2023 ini.Â
Mulai dari Diri Sendiri Saja
Sebenarnya, pemerintah sudah berupaya untuk mencegah sampah merusak tempat wisata melalui ditetapkannya Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Aturan ini menyebut bahwa setiap orang berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan daya tarik wisata. Sayangnya, hal ini terasa kurang karena belum adanya penindakan tegas yang dapat memberikan efek jera.
Nah, kita sebagai traveler Indonesia yang Bangga Berwisata di Indonesia, harusnya bukan hanya mengandalkan pemerintah. Kita harus menjadi traveler yang bertanggung jawab dan menjaga lingkungan.
Ada beberapa cara sederhana yang biasa saya untuk mengurangi sampah saat traveling, dan mungkin dapat dilakukan juga oleh kita semua:
- Selalu bawa wadah makanan sendiri sehingga bisa mengurangi penggunaan alat makan plastik di lokasi wisata. Saat membeli makanan di lokasi wisata, gunakan wadah makanan tersebut.
- Kurangi menggunakan alat makan plastik sekali buang. Walau terlihat ringkas dan simpel, namun sampahnya sangat sulit diurai.
- Jika memungkinkan, belilah barang yang dikemas dalam karton bukan plastik. Sampah kertas lebih mudah diurai dibandingkan botol.
- Selalu bawa botol pribadi, sehingga mengurangi pembelian air minum dalam kemasan.Â
- Habiskan makanan yang dibeli di lokasi wisata sehingga tidak menimbulkan sampah baru. Walaupun makanan bisa didaur ulang oleh alam, bau makanan busuk bisa mengganggu kenyamanan.
- Jika memiliki sampah, segera buang di tempat sampah yang disediakan.
- Jika tidak menemukan tempat sampah, bawa kembali sampah hingga menemukan tempat sampah.
Mari Belajar dari Traveler Jepang
Soal sampah ini, kita bisa berkaca pada traveler-traveler Jepang. Sejak kecil, mereka telah ditanamkan untuk terbiasa untuk menjaga kebersihan, termasuk soal sampah ini. Masyarakat Jepang, percaya bahwa kebersihan dan kesucian dapat memurnikan mereka dan membantu menolak bala ke masyarakat. Â
Kebiasaan ini dibawa hingga saat mereka berkunjung ke negara-negara lain, termasuk ke Indonesia. Kalian tentu ingat kisah para traveler dan penonton sepakbola Jepang di gelaran Piala Dunia Qatar akhir tahun lalu. Mereka dengan sukarela mengambil sampah yang ditinggalkan oleh para penonton di tribun.
Di Indonesia, ada kisah serupa. Seorang turis perempuan Jepang sempat viral karena memunguti sampah botol di Bukit Tulas, Pulau Samosir. Padahal saat itu ia sedang berwisata bersama kekasihnya di sana.Â
Ada pula kisah kawan saya---juga dari Jepang---yang kali pertama berkunjung ke Indonesia. Selesai lawatannya selama dua minggu di sini dia berkata dengan lirih, "Kalian sudah dianugerahi alam yang indah, kenapa kalian tidak jaga dengan baik. Sampah di mana-mana."Â
Dan ia lanjutkan dengan kata-kata yang membuat saya tertohok,"Kalau bukan kalian sendiri yang jaga, siapa lagi? Masa orang asing?"
Ya, saya setuju dengannya. Kalau bukan kita, bangsa Indonesia, yang jaga warisan alam Indonesia yang begitu indah, siapa lagi?Â