Apa itu vaksin mati? Dilansir dari alodokter.com, Vaksin mati atau disebut juga vaksin tidak aktif adalah jenis vaksin yang mengandung virus atau bakteri yang sudah dimatikan dengan suhu panas, radiasi, atau bahan kimia.Â
Proses ini membuat virus atau kuman tetap utuh, tetapi tidak dapat berkembang biak dan menyebabkan penyakit di dalam tubuh sehingga penerima vaksin akan mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tanpa ada risiko untuk terinfeksi kuman atau virus yang terkandung di dalam vaksin tersebut.
Beberapa contoh vaksin yang termasuk dalam jenis vaksin mati adalah vaksin polio, vaksin Hepatitis A, vaksin DPT, vaksin flu, dan vaksin tifoid.
Sementara Jenis vaksin hidup sebaiknya tidak diberikan pada anak penyandang imunokompromais, namun dapat diberikan jenis vaksin lain. Contoh: oral polio merupakan merupakan vaksin hidup dan dapat digantikan dengan pemberian IPV.
Â
Khusus untuk Penderita AutoImun
Untuk penderita autoimun, vaksin Vaksin hidup antara lain vaksin campak, rubella, polio tetes, tidak bisa diberikan pada anak autoimun yang masih mendapatkan obat-obat imunosupresan. Obat imunosupresan adalah yang digunakan untuk menekan kerja sistem kekebalan tubuh yang biasa diberikan kepada penderita autoimun.Â
Namun vaksin mati (DPT, hepatitis B, HiB, IPV, PCV), bisa diberikan kalau dosis imunosupresan sudah rendah. Ini pun harus dikonsultasikan ke dokter.
Bagaimana jika ada anak-anak yang tidak bisa divaksin? jawabannya adalah: orang yang berada dalam satu rumah dengan anak tersebut harus mendapat vaksin lengkap, sehingga risiko terpapar penyakit dari orang terdekat menjadi berkurang.Â