Mohon tunggu...
Rahma Ahmad
Rahma Ahmad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Travel Blogger

Lulusan arsitektur yang pernah melenceng jadi jurnalis dan editor di Kompas Gramedia. Pengarang buku 3 Juta Keliling China Utara dan Discovering Uzbekistan. Penata kata di www.jilbabbackpacker.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Antara Drama Korea, Ada Apa dengan Cinta, dan Promosi Wisata Likupang

23 Februari 2022   15:33 Diperbarui: 23 Februari 2022   15:37 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunset di Pulau Gangga. Sumber: agoda.com

Dalam beberapa drama Korea, sang aktor memakan hidangan khas Korea. Ini menyebabkan makanan korea menjadi begitu populer di banyak tempat, termasuk di Indonesia. Begitupun di film AADC2, Rangga menyantap sate klatak Pak Bari dan ini menyebabkan kenaikan pesat terhadap jumlah konsumen tempat tersebut.

Seminggu setelah AADC 2 tayang, sebuah situs berita melaporkan betapa makin ramainya sate klathak Pak Bari. Konsumen barunya tentu mereka yang baru saja menonton AADC 2. Dari yang biasanya baru habis menjelang subuh, kini sate kambing di warung yang buka mulai jam 9 malam ini sudah ludes dalam waktu satu jam saja.

Nah, Likupang punya banyak makanan khas yang bisa “disisipkan” ke dalam film. Salah satunya adalah pisang gorogo. Jenis pisang silangan yang hanya tumbuh di Sulawesi Utara ini berbentuk panjang dan ramping. Banyak ragam olahan pisang ini, mulai dari direbus, digoreng dengan baluran tepung, atau diiris tipis lalu digoreng, mirip dengan keripik pisang.

Selain rasanya yang khas, yang membedakan pisang ini dengan di daerah lain adalah cara memakannya. Ya, bagaimanapun bentuk olahannya, pisang ini selalu dimakan dengan cara mencocolnya ke sambal roa khas Minahasa.

Pisang Gorogo dan Sambal Roa (sumber: adira.co.id)
Pisang Gorogo dan Sambal Roa (sumber: adira.co.id)

Likupang juga punya Panada dan Lalampa, cemilan yang mungkin sudah dikenal banyak orang. Panada berbentuk seperti pastel namun terbuat dari roti. Isiannya adalah daging ikan, sayuran, dan rempah-rempah.  Sementara Lalampa adalah penganan yang mirip dengan lemper, terbuat dari ketan dan diisi dengan tuna cincang, bumbu dapur, dan rempah-rempah.

Lalampa. Sumber: fimela.com
Lalampa. Sumber: fimela.com

Untuk makanan “berat” Likupang punya milu siram, yakni sup jagung yang dibuat dengan udang atau daging ikan. Cita rasa asam dari jeruk nipis dan pedas dari cabai, jadi kombinasi rasa yang unik untuk melengkapi eksplorasi para wisatawan di Likupang.

Ah, menulisnya saja membuat saya langsung tergiur dan menelan ludah. Sehingga saya percaya, kalau ada film yang menyisipkan makanan ini ke dalam salah satu scene-nya, banyak orang yang ikutan tergoda menyantapnya. 

Bagaimana Fasilitas Likupang?

Saya pernah bertemu seorang film maker yang syuting film Piala Presiden di Raja Ampat. Dari hasil obrolan singkat, tercetuslah bahwa selain keindahannya, yang membuat para sineas mau membuat film adalah kemudahan fasilitas dan dukungan pemerintah daerah.

Tampaknya Likupang sudah punya itu. Paling tidak soal kemudahan akses. Sejak dinobatkan sebagai DSP, pemerintah terus membenahi akses ke DSP Likupang. Jalan diperbaiki sehingga lebar dan mulus,  serta akan ada jalan tol antara Manado-Bitung sehingga perjalanan menuju Likupang yang tadinya butuh waktu lebih dari dua jam akan menjadi 1 jam 40 menit dan dari bandara menuju ke Likupang hanya 30-35 menit saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun