Mohon tunggu...
Rahma Ahmad
Rahma Ahmad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Travel Blogger

Lulusan arsitektur yang pernah melenceng jadi jurnalis dan editor di Kompas Gramedia. Pengarang buku 3 Juta Keliling China Utara dan Discovering Uzbekistan. Penata kata di www.jilbabbackpacker.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Antara Drama Korea, Ada Apa dengan Cinta, dan Promosi Wisata Likupang

23 Februari 2022   15:33 Diperbarui: 23 Februari 2022   15:37 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pisang Gorogo dan Sambal Roa (sumber: adira.co.id)

Pantai ini diapit oleh sebuah bukit; Bukit Savana namanya. Sesuai namanya, bukit ini terdiri atas padang savana yang membentang luas. Memang harus sedikit mendaki untuk mencapai savana itu, namun akan terbayar saat melihat pemandangan indah dari atas bukit: Pantai Pulisan di sebelah kiri serta Pantai Paal di sebelah kanan.

Pantai Paal

Pantai Paal. Sumber: Instagram @_aaaallll 
Pantai Paal. Sumber: Instagram @_aaaallll 

Pantai Paal yang terletak di Desa Marinsow ini punya gradasi indah: paduan warna putih, biru muda, hingga biru tua yang super cantik. Pantai yang juga jadi tempat favorit untuk menikmati sunrise ini telah dilengkapi dengan toilet, musala, dan gazebo untuk menikmati kuliner khas Minahasa. Di pantai ini juga tersedia berbagai permainan olahraga air seperti voli pantai dan banana boat.

Desai Bahoi

Hutan Mangrove di Desa Bahoi. Sumber: tiket.com
Hutan Mangrove di Desa Bahoi. Sumber: tiket.com

Desa yang letaknya sekitar 1,5 jam dari bandara Sam Ratulangi ini bukan hanya menawarkan keindahan alam bawah lautnya, namun juga ekosistem hutan bakaunya. Ada jembatan kayu yang membelah hutan bakau, yang rasanya cocok dijadikan tempat ber-selfie. Atau setting movie.

Film Bisa Pamerkan Budaya Likupang

Dalam banyak drama Korea, mereka menyisipkan scene tentang budaya supaya penonton tahu budaya Korea. Kadang hanya sekadar scene makan bersama, baju korea, hingga ada scene berat soal sejarah Korea masa lampau.

Likupang kental akan budaya yang bisa diangkat atau disisipkan ke film. Salah satunya adalah Mapalus, budaya gotong royong yang masih dipertahankan di sebagian besar wilayah di Minahasa, termasuk di Likupang. 

Jika beruntung, saat mendatangi perkampungan penduduk di Desa Bahoi kita bisa melihat budaya Mapalus ini. Misalnya saja saat ada warga yang pindah. Warga lainnya akan bahu-membahu menggotong rumah panggung ke tempat barunya. 

Para penyanyi Masamper bersiap sebelum pertunjukan di Desa Bahoi. Sumber: Beritamanado.com
Para penyanyi Masamper bersiap sebelum pertunjukan di Desa Bahoi. Sumber: Beritamanado.com

Ada pula budaya Masamper, bernyanyi berberkelompok dan saling berbalas-balasan. Uniknya, kegiatan bernyanyi ini dilakukan sambil menari bersama mengikuti irama sehingga suasana lebih ramai dan hidup. 

Bayangkan, jika ada scene soal Mapalus dan Masamper ini. Tentu bisa jadi pembelajaran dan pengetahuan soal budaya Minahasa untuk para penonton.

Film Bisa Mengenalkan Kuliner Likupang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun