Tari Ratoh Jaroe merupakan tari kreasi atau tarian pendatang baru karya seorang seniman asal Aceh yang bernama Yusri Saleh atau biasa disapa dengan sebutan Dek Gam, saat ia merantau ke Jakarta. Disebut sebagai tari kreasi, karena di dalam gerakan tarian Ratoh Jaroe tersebut terdapat gabungan dari gerakan-gerakaan yang berasal dari tarian tradisional asal Aceh lainnya.Â
Gerakan tari Ratoh Jaroe ini mendominasi kan gerakan tangan yang dimainkan oleh penari perempuan. Hal tersebut merupakan wujud dari nama Roteh Jaroe sendiri yang artinya berdzikir atau mengingat Allah SWT melalui gerakan tangan.
Analisis Pertunjukan Tari Ratoh Jaroe
Dalam pertunjukan tari Ratoh Jaroe di pembukaan Asian Games ini banyak sekali sisi unik didalamnya yang mengarah pada tarian yang dimainkan dengan jumlah penari perempuan 1600 siswi sekolah menengah awal. Kemudian, dibalut dengan tata rias dan kostum yang di desain sesimple mungkin untuk mempermudahkan penari untuk mengganti warna pada kostum yang dipakai. Para penari lebih condong menggunakan gerakan tangan, kepala, dan tubuh. Dari sisi unik tersebut terdapat kelebihan dan kekurangannya antara lain adalah sebagai berikut:
Kelebihan Tari Ratoh Jaroe
Tari Ratoh Jaroe merupakan tari khas dari Nanggore Aceh Darussalam yang dipakai untuk sambutan pembukaan Asian Games dan untuk menghibur para penonton baik dalam negeri maupun luar negeri. Sebagai ajang menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia banyak memiliki keanekaragaman tari yang menjadi simbol dan tradisi masyarakat Indonesia. Koreografi yang ditampilkan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dengan jumlah penari 1600. Para penari menampilkan dengan semangat dan senyuman yang terpancar sehingga dapat membuat ribuan penonton terpikat.
Kekurangan Tari Ratoh Jaroe
Beberapa penari tidak dapat mensinkronisasikan gerakan tariannya karena begitu padat jumlah penarinya. Dan masih terdapat banyak kesalahan dalam koreografi para penari dalam satu baris.
Interpretasi
1. Berangkat dari semangat rakyat Aceh pasca Tsunami 2004.
2. Dibuat pada 2008 tetapi baru diberi nama Ratoh Jaroe pada 2011.
3. Tari Ratoh Jaroe identik dibawakan oleh perempuan.
4. Tari Ratoh Jaroe dominan dengan gerakan tangan yang digabungkan dengan gerakan badan.
 Evaluasi
Secara keseluruhan tari Ratoh Jaroe sangat fantastis dan memukau para penonton baik dari segi tarian yang ditampilkan maupun musik yang menjadi pengiring tarian tersebut. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kekompakan para penari dalam membawakan tari. Kekompakan dapat diatasi dengan latihan yang intensif dan menjaga konsentrasi para penari saat menari, sehingga dapat menetralisir kesalahan yang ada.
Pesan dan Kesan
Pertunjukan tari Ratoh Jaroe sangat memukau dan membanggakan. Budaya Aceh diangkat sedemikian rupa dengan tarian masal ini. Dalam era globalisasi ini, masih banyak generasi muda yang mau meneruskan dan melestarikan budaya bangsa Indonesia. Melalui gerakan tari, mereka mampu memberikan makna simbolik yang membekas di hati para penonton. Secara simbolik juga, mengenang bencana Tsunami Aceh pada tahun 2004 silam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H