PENDAHULUAN
Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah berdasarkan observasi di kelas, wawancara, dan kajian literatur adalah adanya beberapa permasalahan pada mata pelajaran Biologi yaitu : Guru belum maksimal dalam penerapan model pembelajaran problem based learning, Peserta didik belum terbiasa dalam menganalisis suatu masalah, Guru belum menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan, Peserta didik masih memiliki minat belajar yang rendah.
Menurut Gage dan Berliner dalam Winarsih (2009) untuk meningkatkan minat belajar adalah: pergunakan pujian, pergunakan tes, bangkitkan rasa ingin tahu, merangsang hasrat belajar, melibatkan peserta didik secara aktif, pergunakan simulasi dan permainan, pengawasan suasana sosial sekolah, memahami hubungan pendidik dan pesertadidik. Pembelajaran yang memenuhi kriteria tersebut salah satunya adalah Poblem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah.
Menurut Roni Handika Putra, dkk (2021) dalam jurnal Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Problem Based Learning Daring untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Materi Perubahan Lingkungan. Alternatif solusi adalah : mengembangakan dan menerapkan model pembelajaran PBL.
Menurut Marianti (2006) bahwa penggunaan permainan dalam pembelajaran dapat menambah pengetahuan dan keterampilan siswa sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Selain itu penerapan strategi Bioedutainment yang dilakukan di luar ruang diketahui dapat membuat siswa belajar dalam kondisi menyenangkan.
Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena sebagai guru mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami beberapa tahun ini. Praktik pembelajaran ini membuat saya termotivasi untuk membuat design pembelajaran yang inovatif dan variatif. Praktik pembelajaran ini bisa membuat guru lain termotivasi untuk membuat design pembelajaran yang inovatif dan variatif. Praktik pembelajaran ini bisa menjadi sumber referensi guru lain untuk menerapkan model pembelajaran PBL sebagai model pembelajaran inovatif. Praktik pembelajaran ini bisa menjadi sumber referensi guru lain untuk menerapkan Pendekatan TPACK.
Yang menjadi peran dan tanggung jawab saya dalam pembelajaran ini :
- Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Â dengan strategi Bioedutainment memiliki keunggulan untuk meningkatkan ketrampilan berpikir dan minat siswa karena siswa dituntut untuk memecahkan masalah dan mengkomunikasikan solusi di depan kelompok lain.
- Pendekatan TPACK yang digunakan dalam pembelajaran yaitu penayangan Digital News tentang Permasalahan Lingkungan di Kabupaten Purbalingga dengan menggunakan Virtual Card yang disajikan dalam Padlet sebagai media pembelajaran dan bahan pengamatan siswa.
- Guru memberikan motivasi siswa supaya percaya diri dalam mengungkapkan pertanyaan maupun pendapatnya dengan memberikan reward bagi siswa yang aktif.
- Pembelajaran berbasis HOTS baik dari segi pemberian masalah dan pemberian soal pengetahuan
Tantangan
Tantangan dalam mencapai keberhasilan dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran teori Perubahan Lingkungan dengan model pembelajaran PBL adalah : Guru memiliki keterbatasan jumlah soal dengan tingkat C4 keatas khususnya materi biologi, sehingga guru perlu menyusun/membuat soal dengan mencari dari beberapa referensi. Guru perlu memilih model/metode/strategi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Menganalisis materi dan KD yang tepat untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi khususnya di kelas X. Kualitas sinyal internet untuk mengakses sumber bahan diskusi siswa serta pada saat mengerjakan soal pengetahuan pada LMS. Menjaga siswa supaya tetap bersemangat dan tidak mengantuk saat kegiatan diskusi berlangsung.
AKSI
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan pada model pembelajaran PBL dengan strategi Bioedutainment pada aksi 1 adalah sebagai berikut : 1) Memilih materi yang sesuai dengan model pembelajaran, 2) Menentukan materi yang sesuai dengan perkiraan jadwal PPL dan jadwal  mengajar, 3) Membuat perangkat pembelajaran yaitu RPP, Bahan Ajar, Media pembelajaran, LKPD, dan Perangkat Evaluasi, 4) Mendiskusikan perangkat pembelajaran dengan dosen pembimbing, 5) Menyiapkan Digital News dalam bentuk Virtual Card, Timer Online, dan Whelofnames pada Padlet sebagai media yang dipilih berdasarkan TPACK, 6) Menyeleksi dan menyiapkan siswa yang akan menjadi tutor sebaya, 7) Menyiapkan produk nyata sebagai pendukung apersepsi dan bahan analisis siswa.
Strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan pada model pembelajaran PBL pada pembelajaran teori Perubahan Lingkungan adalah : 1) Terkait dengan jumlah kelompok, guru mengkondisikan siswa untuk dapat membagi tugas diskusi dan memberikan ruang untuk mengajukan pertanyaan lebih banyak, sehingga masing-masing siswa dalam kelompok dapat aktif dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain, 2) Pemberian fenomena sekitar yang nyata sebagai pendukung apersepsi dalam model pembelajaran PBL, bertujuan untuk memberikan pemahaman awal siswa terhadap materi yang akan dibahas, 3) Terkait dengan kualitas internet yang kurang stabil, guru memberikan tugas diskusi melalui LKPD-E dalam bentuk padlet dan LKPD tertulis. Siswa dapat mengemukakan pendapat perihal materi, selain itu guru memfasilitasi sumber belajar lain supaya siswa dapat mencari referensi selain dari internet seperti buku pelajaran sehingga pembelajaran dapat berlangsung walaupun tidak menggunakan pendukung internet, 4) Terkait dengan kondisi pembelajaran yang membuat siswa mengantuk, guru dapat membangkitkan konsentrasi dengan ice breaking.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah pencarian literasi dan wawancara dengan beberapa narasumber dalam penentuan strategi pembelajaran. Saran dan masukan dari guru yang melakukan supervisi kepada saya. Materi yang diperlukan adalah video pembelajaran pendukung metode pembelajaran PBL berbasis TPACK, LKPD-E dalam bentuk Padlet dan LKPD Manual, Proyektor, Komputer, HP, Laptop, dan Camera, Ruang kelas, Slide Canva, Internet.
Proses dalam menjalankan untuk menerapkan model pembelajaran Problem based learning peserta didik di sajikan beberapa permasalahan yang ada, setelah berhasil memecahkan masalah peserta didik diminta untuk menyajikan hasil pada Padlet.
Pihak yang terlibat dari proses tersebut adalah Ibu Dr. Lina Herlina, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang memonitoring melalui Gmeet dan memberi masukan pada saat setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran. Bapak Setyo Haryono, S.Pd.,M.Pd., selaku Guru Pamong yang memonitoring melalui Gmeet dan memberi masukan pada saat setelah selasai melaksanakan proses pembelajaran. Bapak Jundi sebagai kameramen. Peserta didik kelas X E SMA Negeri 2 Purbalingga
PENUTUP
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan ? Apakah hasilnya efektif ? Atau tidak efektif ? Mengapa ?
Membantu peserta didik mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata, Membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Melatih peserta didik untuk berfikir kritis dan menganalisis masalah. Hasilnya sangat efektif terlihat dari perubahan penilaian yang otentik dari peserta didik dilihat dari observasi saat praktik dan analisis jawaban dari peserta didik didapatkan peningkatan.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?
Berdasarkan hasil wawancara pakar SMA Negeri 2 Purbalingga Tujuan model pembelajaran Problem Based Learning diterapkan untuk siswa berlatih menganalisis suatu masalah di kehidupan sehari hari kemudian dituangkan kedalam materi. Dan hal tersebut sangat bagus untuk di terapkan sehingga kemampuan peserta didik dapat meningkat dalam berfikir kritis dan minat belajar siswa juga meningkat.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan ?
Yang menjadi faktor keberhasilan dari startegi tersebut adalah guru harus mampu menguasai materi dan harus mampu menguasai kondisi kelas agar selalu kondusif guru juga harus mampu menerapkan media pembelajaran inovatif. Agar peserta didik dapat meningkatkan keaktifan belajar, dan peserta didik dapat selalu termotivasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan terstruktur.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?Â
Model PBL ini di awali dengan memberikan sebuah masalah yang berkaitan dengan   tujuan   dan   materi pembelajaran,  kemudian  siswa  di  minta  memecahkan masalah. Dengan didukungnya pendekatan secara TPACK dan literasi peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan dapat selalu termotivasi untuk belajar aktif di dalam kelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H