Pernahkah suatu ketika
air mata mengalir di sudut matamu tanpa kau merasakan sembarang perasaan?
mungkin kau bisa meraba bagaimana keadaanku sekarang
yah, saat kau berjuang melawan kepedihan
bukan hanya untuk dirimu
tapi juga melindungi seseorang yang begitu kau sayang,
hatimu tak lagi bisa merasakan sedih ataupun duka
Ingatlah,
kau tak bisa merubah kepedihan itu menjadi bahagia
karena perasaan tak pernah berdusta
kau hanya membekukannya sehingga tak mempengaruhimu
air mata yang merespon kesedihan itu
bukan lagi menjadi ungkapan sedih dan cenggeng sekarang
dialah air mata ketegaran
karenanya pada saat ia mengalir
matamu tak ’kan sembab dan wajahmu biasa saja
Taukah,
Tuhanmu tak pernah meninggalkanmu
apalagi dalam kepedihan dan kesengsaraan (itu definisimu dan mungkin sebagian orang)
Dia lebih tau apa yang mampu dan tidak kau lalui...
kau sedang diuji sekarang
atas sesuatu yang telah diberitakan kepadamu sebelumnya
andai kau buka lagi kabar-kabar gembira dan pertakut
yang telah disampaikan kepadamu sebelumnya
dan generasi sebelummu, sebelumnya lagi dan jauh sebelumnya
kau akan lebih biasa dengan semua keadaan
Manusiawi memang,
kadang seakan tak sanggup menerima
disitulah ujianmu
dan keimananmu sedang ditanya
Ah, air mata ini kadang lewat tanpa permisi
sudahlah, mari kita akhiri....
dia, air mata itu adalah penanda betapa manusiawinya kita
dan hanya Kepada-NYA kita kembali dan bergantung.
Lutfia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H