Mohon tunggu...
Rahma Wira Nita
Rahma Wira Nita Mohon Tunggu... -

Pelajar dan Pendidik di Universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maaf Suksesmu Lama jika CA-mu Tinggi

29 Januari 2014   11:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:21 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sebuah literarur yang pernah saya baca dan Saya telah lupa apa dan dimana,namun saya masih ingat dari literatur tersebut dinyatakan bahwa ketika seseorang memiliki CA (Critikal Area) yang tinggi maka akan menghambat kesuksesannya. Awalnya saya juga berpikir masa iya hanya karena critikal area tidak bisa sukses. Namun setelah saya pikirkan ada benarnya juga Critikal Area yang tinggi maksudnya adalah dimana seseorang yang sangat rigit/kaku untuk menerima informasi,masukan dan perubahan bahkan terhadap instruksi.  Dengan kondisi seperti ini tentu saja masuk akal seseorang dengan CA yang tinggi akan lama suksesnya karena informasi saja tidak diterima, sudah ditolak sebelum dimaknai terlebih dahulu.

Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui kondisi-kondisi  yang menunjukkan tingginya CA seseorang misalnya. Seseorang yang sangat mudah mengkritik apapun yang dilihat, ditemui, bahkan sesuatu yang diinstruksikan kepadanya. Orang-orang dengan CA yang tinggi akan selalu bertanya

“Untuk apa?”

“ apa iya?”

“kenapa?”

“untuk apa?”

“ Mengapa?”

“apa pentingnyag?”

“aku tidak mau”

Dll

Dengan adanya kata-kata tersebut tentu akan menghambat bagaimana seseorang untuk bergerak melakukan sesuatu. Hal inilah yang dikatakan CA yang tinggi dapat menghambat kesuksesan. Selain CA Saya juga pernah mendengar menurut salah seorang tokoh hypnocounsel disana dinyatakan bahwa seseorang yang mudah diterapkan hypnocounsel atau mudah dipersuasif (dipengaruhi), maka ia akan mudah untuk menerapkan hypnocounsel terhadap konselinya, dan sebaliknya.

Saya pribadi setelah memahami ini, langsung menerapkan dalam keseharian. Jadi jika sesuatu informasi atau apapun itu saya tidak langsung menyanggah,namun diterima dulu, dipikirkan kemudian baru diputuskan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun