Mohon tunggu...
Rahma Widyanti Chaniago
Rahma Widyanti Chaniago Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP SILIWANGI

Seorang Muslimah Yang Gemar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Seni

Psikologis Tokoh Tangan Kecil Aini dalam Naskah Drama

13 Desember 2023   21:48 Diperbarui: 14 Desember 2023   00:52 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu karya sastra yang banyak diminati oleh masyarakat luas adalah drama. Drama merupakan genre sastra yang menunjukkan fisiknya secara verbal. Yaitu, dengan dialog atau percakapan antara tokoh-tokoh yang ada di dalam naskah tersebut. Drama memberikan ikatan khusus untuk memikat peminat masyarakat dalam sebuah pertunjukan.

Dalam naskah drama, pengarang atau penulis banyak mengambil pelajaran hidup untuk dijadikan sebuah teks drama yang memiliki makna dan minatnya sendiri. Selain itu, fiksi juga terbentuk dari hasil sebuah dialog, lalu di kontemplasi serta memberikan reaksi pengarang terhadap lingkungan ataupun kehidupan. Fiksi adalah hasil dari khayalan semata dari pengarang atau penulis. Namun, di dalam fiksi tentu saja terdapat penghayatan dan perenungan secara mendalam yang dirasakan oleh pengarang.

Dalam pengembangan jalan cerita tentunya tokoh fiktif sangat berperan sangat penting. Tokoh di dalam cerita atau sebuah karakter merupakan orang-orang yang nantinya akan tampil di dalam drama, pembaca akan menafsirkan dari kualitas moral dan kecenderungan tertentu. Contohnya, seperti mengekspresikan ucapan yang dilakukan di dalam tindakan. Selain itu, tokoh juga penting dalam menyampaikan sebuah pesan dan penggunaan bahasa yang terdapat di dalam dialog-dialog naskah tersebut.

Dalam mengembangkan sebuah cerita melalui prilaku dari tokoh, harus memahami kepribadian tokoh yang mempunyai sikap sesuai dengan perannya yang ada di dalam ceria tersebut. Dalam hal ini, pengarang memerlukan pengetahuan mengenai psikologi. Selain itu, pengetahuan psikologi digunakan untuk menyamakan antara kajian psikologi dan mempelajari perilaku manusia dengan perilaku tokoh drama.

Menurut Roekhan (2014) psikologi dan karya sastra saling terhubung secara fungsional yaitu, sama-sama memiliki kegunaan dalam sarana untuk mempelajari sebuah keadaan dan kejiwaan orang lain. Psikologi memiliki cara pandang tersendiri antara dunia sastra yang melibatkan antara perilaku manusia sebagai pemeran yang penting dalam sebuah pertunjukan. Hal tersebut biasa disebut dengan psikologi sastra.  Pertunjukan yang baik tidak terlepas dari aspek kehidupan yang dibuat dengan mewarnai perilaku dari tokoh.

Psikologi sastra dibuat untuk mengembangkan kajian pada masalah yang berhubungan antara unsur-unsur kejiwaan tokoh yang terdapat di dalam sastra. Secara kejiwaan, tokoh fiktif akan mempunyai sisi kemanusiaan yang berobjek utama dalam psikologi sastra. Psikolog sastra juga mempelajari karya sastra sebagai hal kejiwaan tertentu yang dialami oleh pengarang yang tidak jauh dari perilaku para tokoh di dalam sebuah karya sastra, hal ini dapat diketahui saat memberikan respon atau reaksi terhadap diri dengan tokoh yang lain atau dengan lingkungan sekitarnya. Pemahaman dalam memahami kejiwaan tokoh dan membantu pembaca dalam mengetahui setiap amanat yang disampaikan melalui karya sastra. Penggunaan dari pemahaman kejiwaan tokoh yang dimiliki para pembaca atau penikmat naskah drama akan memberikan hal yang baik.

Tangan Kecil Aini merupakan naskah drama yang menceritakan tentang kehidupan seorang gadis kecil yang ditinggal meninggal oleh ayahnya. Ia harus hidup dengan ibunya yang sedang sakit-sakitan, dengan kondisi ekonomi mereka berdua membuat Aini beralih menjadi tulang punggung ia dan ibunya. Naskah drama ini ditulis oleh Tya Setyawati.

Pada psikologi sastra kali ini penulis mengambil teori dari psikoanalisis FREUD, yang akan membantu menjelaskan bagaimana psikologi tokoh dalam naskah drama Tangan Kecil Aini.

Prilaku manusia pada hakikatnya merupakan hasil interaksi substansi dalam kepribadian manusia yakni, id dan ego.

  • Kepribadian id pada naskah drama Tangan Kecil Aini: Id merupakan energi psikis dan naluri yang menekankan agar memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, minum, menolak rasa sakit atau tidak, contohnya: seseorang dapat kapan saja untuk membenci pada prilaku agresif terhadap orang tua dan orang lain, serta mencari ekspresi pemuasan dalam realitas eksternal. Contoh teks drama id: (membanting pintu) aku tidak mau melakukannya lagi, aku tidak mau! (melempar botol bekas yang dibawanya).

"Aku malu, malu dengan teman-teman di sekolah! Semua menjauhi sengaja menghindar menganggap aku tidak pantas bergaul dengan mereka, aku dianggap berbeda tak seperti mereka. baju dan sepatu yang kupakai tak sebagus gadis penggemar black pink!"

"Barang-barang ini telah menyelamatkan hidup kami. Pepatah bilang sampah satu orang adalah harta bagi orang lain. Dengan sampah-sampah ini, aku masih bisa makan, sekolah, bahkan jika ada uang lebih bisa beli paket internet".

  • Ego merupakan struktur kepribadian yang membantu manusia yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan. Kepribadian yang mencolok adalah tokoh aini yang memerintahkan orang-orang yang serempak memanggilnya dari luar: Contoh teks drama ego: "Ayo silahkan masuk teman-teman, kita pisahkan dahulu barang-barang ini. Botol-botol sebelah sini, kardus sebelah sana, koran bekas di sudut sana, yang lainnya kita kumpulkan disini. Ini contoh barang yang akan kita buat, vas bunga ini terbuat dari lintingan koran bekas, cukup mudah membuatnya". 
  • Superego merupakan moralitas dalam kehidupan. Superego sama halnya dengan hati nurani yang mengenali nilai dan buruk. Superego tidak mempertimbangkan realita karena tidak bergumul dengan hal-hal realitas. 

Contoh teks drama superego: "Ai, bagaimanapun pedih-nya hidup. Ingatlah, kamu masih punya tuhan. Jangan menyerah menggapai untuk menggapai cita-cita" begitu pesan emak

            (mendekati jendela) lihatlah langit biru aini, Ke sanalah matamu harus memandang. Apa yang kamu lakukan, akan menjadi cahaya bagi orang di sekitar mu. berapa ton sampah yang telah kau dan emak selamatkan. Jika tidak, sampah-sampah ini akan mengubur mu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun