Aliran  Qodariyah yaitu aliran yang berpendapat bahwa manusia sebagai aktor tanpa sutradara yang artinya manusia berkehendak atas perbuatannya.Â
Qodariyah berawal dari akal manusia yang semakin berkembang, manusia dengan akalnya seakan bisa mengangkat apapun yanga ada di depannya.Â
2. Aliran Jabbariyah aliran yang seluruhnya atas kehendak Allah dan manusia tidak berhak didalamnya. Ibaratnya manusia sebagai wayang dan Tuhan sebagai Dalang.Â
Sejarah kemunculan Jabbariyah yaitu masyarakat kala itu terlalu pasrah dengan alam, lemah dan ketergantungan, lalu mereka mengembangkan kepasrahan itu kepada Tuhan dan menyakini Qodo dan Qodar serta tidak memiliki daya untuk mengubah nasibnya.
~Ajaran Aliran Qodariyah
1. mengingkari takdir Allah Ta'ala
2. berlebihan atau melampui dalam menetapkan kemampuan manusia dengan menganggap bebas berkehendak.Â
3. Mereka berpendapat bahwa Al quran  adalah makhluk dan menurut faham Qodariyah iman adalah pengetahuan dan pamahaman, sedang amal perbuatan tidak memengaruhi iman. artinya orang yang berbuat doa besar tidak memengaruhi imannya.Â
4. Mengenal allah itu wajib menurut akal dan iman itu ialah mengenal Allah.Â
5. Mereka mengemukakan pendapat tentang surga dan neraka akan musnah selepas ahli surga mendapatkan nikmat dan ahli neraka menerima siksa adzab.Â
~ Ajaran  Aliran Jabbariyah
1. Manusia  terpaksakan oleh takdir tanpa memaksakan pilihan  dan usaha dalam perbuatannya.Â
2. Manusia terikat pada kekuasaan mutlak TuhanÂ
3.  Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta termasuk tindakan manusia  telah di tentukan dengan kekuasaan dan kehendak Allah.Â
4.Aliran Jabbariyah berpendapat bahwa surga dan neraka tidaklah kekal
~ Perbandingan Aliran  Qodariyah dan Jabbariyah.Â
1. Jabbariyah menyakini bahwa segala perbuatan telah diatur dan dipaksa oleh Allah SWT sehingga manusia tidak memiliki kemampuan dan kehendak dalam hidup. Â sedangkan Qodariyah menyakini bahwa Allah tidak ikut campur dalam kehidupan manusia sehingga manusia memiliki wewenang penuh dalam menentukan hidup dan sikapnya.Â
2. Jabbariyah berpendapat surga dan neraka itu tidak kekal karena setiap manusia itu pasti merasakan keduanya lalu akan mengulang dan lenyap adapun yang menyatakan bahwa jika seseorang telah merasakan surga dunia maka ia telah merasakan surga akhirat  dan jika ia telah merasakan neraka dunia maka ia juga telah merasakan neraka di akhirat. Sedangkan menurut Qodariyah menyatakan jika yang berbuat jahat akan mendapatkan ganjarannya di neraka sedangkan yang berbuat kebaikan akan mendapat ganjarannya di surga. Kedua keputusan itu merupakan konsekuensi dari perbuatan yang dilakukan oleh manusia.Â
3. Takdir dalam pandangan kaum Jabbariyah berarti segala perbuatan manusia telah ditentukan oleh Allah SWT sehingga tidak ada pilihan oleh manusia sedangkan menurut Qodariyah takdir merupakan ketentuan oleh Allah SWT terhadap alam semesta sejak jaman Azali, manusia menyesuaikan terhadap alam semesta melalui upaya dan pemikirannya yang tercermin dalam kreativitasnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H