Mohon tunggu...
noer dyah rahmawati zaeni
noer dyah rahmawati zaeni Mohon Tunggu... Penulis - writing is entertainment

Saya mahasiswi S-1 Manajemen di Universitas muhadi Setiabudi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Maggot BSF: Dari Sampah Jadi Berkah

15 Agustus 2021   22:10 Diperbarui: 15 Agustus 2021   22:16 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brebes, 15 Agustus 2021
Tim PHP2D yang terdiri dari 14 Anggota dengan 4 diantaranya juga merupakan mahasiswa KKN 2021, berhasil melaksanakan sosialisasi program budidaya Maggot BSF kepada Perangkat Desa, Bumdes, Relawan pendidikan, dan Masyarakat umum di Desa Karangsembung, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes. Acara dihadiri oleh kurang lebih 20 tamu undangan.

Maggot BSF sendiri merupakan larva Lalat BSF. Maggot BSF sangat baik digunakan untuk pakan lele atau hewat ternak lainnya karena memiliki kandungan protein yang cukup tinggi.

Budidaya maggot BSF dilatarbelakangi oleh banyaknya limbah sampah organik yang biasanya dikumpulkan oleh pihak Bumdes. Sampah organik yang terkumpul ini perlu dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Untuk itulah tim PHP2D dari Universitas Muhadi Setiabudi memiliki ide untuk melaksanakan program budidaya Maggot BSF. Nantinya sampah organik yang dikumpulkan melalui Bumdes ini akan menjadi pakan dalam melakukan budidaya Maggot BSF.

Produk Maggot BSF ini dapat dijual kepada para peternak lele yang ada di Kabupaten Brebes. Antusias peserta sosialisasi sangat besar karena selain dapat membantu mengurangi sampah organik, Maggot BSF juga dapat membantu menekan biaya pembelian pakan lele (pelet) sehingga keuntungan peternak lele akan menjadi lebih besar. Diharapkan program ini dapat segera terealisasikan dalam waktu dekat dengan bantuan semua pihak. Sehingga dapat segera membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar di masa pandemi Covid 19 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun