Berdasarkan perhitungan koefisien regresi dalam gambar Tabel 2. Estimasi Harga Saham Badan Usaha  Selama Krisis Ekonomi, terbukti bahwa setiap variabel independen mempunyai pengaruh terhadap harga saham tetapi peranan variabel independen yang paling besar dalam mempengaruhi perubahan harga saham adalah variabel suku bunga yaitu sebesar 0.123, selanjutnya diikuti oleh nilai tukar sebesar 0.116, profitabilitas sebesar 5.135E-0.2 dan terakhir inflasi sebesar  8.38E-03.
Selain itu suku bunga dan inflasi mempunyai hubungan negatif terhadap harga saham tetapi tidak demikian dengan profitabilitas dan nilai tukar rupiah terhadap dollar yang justru mempunyai hubungan positif. Ini berarti kenaikan suku bunga sebesar 1% dapat menurunkan harga saham sebesar 12.3%, atau sebaliknya. Demikian juga turunnya inflasi sebesar 1% akan meningkatkan harga saham sebesar 0.838%, atau sebaliknya. Namun tidak demikian dengan profitabilitas dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika; dimana naiknya profitabilitas badan usaha sebesar 1 % akan meningkatkan harga saham sebesar 5.125%, atau sebaliknya; demikian juga meningkatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar sebesar 1 % akan meningkatkan harga saham 11.6%, atau sebaliknya.
Berdasarkan derajat kesalahan () Â sebesar 5%, menunjukkan bahwa secara terpisah (parsial) terbukti hanya suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika menunjukkan pengaruh secara signifikan terhadap harga saham badan usaha sensitif selama krisis ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu secara parsial suku bunga atau nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang dapat digunakan untuk memprediksi perubahan harga saham selama krisis ekonomi di Indonesia khususnya pada badan usaha sensitif.
8
Ringkasan pembahasan hasil penelitian
Berdasarkan hasil pengujian F dapat disimpulkan bahwa perubahan profitabilitas, suku bunga, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara bersama-sama dapat  mempengaruhi perubahan harga saham secara signifikan selama krisis ekonomi terjadi di Indonesia. Jadi, perubahan profitabilitas, suku bunga, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dapat digunakan untuk memprediksi perubahan harga saham selama krisis ekonomi di Indonesia khususnya pada badan usaha sensitif.
Berdasarkan koefisien regresi yaitu peranan variabel independen yang paling besar dalam mempengaruhi perubahan harga saham adalah variabel suku bunga yaitu sebesar 0.123, selanjutnya diikuti oleh nilai tukar sebesar 0.116, profitabilitas sebesar 5.135E-0.2 dan terakhir inflasi sebesar  8.38E-03.
Berbeda lagi dengan derajat kesalahan () Â sebesar 5%, yang menunjukkan bahwa secara terpisah (parsial) terbukti hanya suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika menunjukkan pengaruh secara signifikan terhadap harga saham badan usaha sensitif selama krisis ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu secara parsial suku bunga atau nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang dapat digunakan untuk memprediksi perubahan harga saham selama krisis ekonomi di Indonesia khususnya pada badan usaha sensitif.
Jadi dari keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa profibilitas, suku bunga, inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dapat mempengaruhi perubahan harga saham secara signifikan selama periode krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia.
9
Ringkasan simpulan
- Secara empiris terbukti bahwa profibilitas, suku bunga, inflasi, dan nilai tukar  mempengaruhi harga saham badan usaha secara signifikan dalam periode krisis ekonomi di Indonesia.
- Secara empiris terbukti bahwa suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara parsial mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga saham badan usaha selama krisis ekonomi di Indonesia.
- Dari penelitian ini terbukti bahwa profibilitas, suku bunga, inflasi, dan nilai tukar terhadap dollar Amerika sangat mempengaruhi pasar modal selama periode krisis ekonomi.