Oleh : Rahmawati Taufik
Sunyi sepi malam ku coba merenung diri
Banyak sudah romantika hidup telah kulalui
Suka duka datang silih berganti setiap hari
Akankah diri ini Kembali dengan bekal yang mumpuni
Dunia yang nyata ini penuh teka teki
Memperdaya diri untuk selalu ingkar perintah illahi
Nafsu dunia selalu datang menggoda diri
Kenikmatan hidup tak henti hentinya menguasai sanubari
Langkah kaki.. ku langkahkan pasti
Menuju indahnya alam mimpi dimalam hari
Subuh datang tak mampu membangunkan sanubariku
Namun Matahari pagi membangunkan lelapnya tidur penuh mimpi
Aku insan yang merasa paling bahagia di dunia fana ini
Hartaku banyak, hidupku mewah, aku dihargai orang-orang tempat aku bekerja
Keluarga kecilku sangat bangga dengan diriku yang mampu mencukupkan kebutuhan hidup mereka
Apalagi orang tua dan mertuaku selalu membanggakan anak dan menantunya
Tapi dibalik kemewahan hidup yang aku lalui di dunia ini
Aku merasa miskin untuk Kembali kepangkuan sang kholik
Aku pasti Kembali padanya tapi belum banyak bekal yang akan aku bawa
Dibalik perenunganku saat ini aku ingin bertobat dan mempersiapkan hidup setelah mati
Tidak ada kata terlambat untuk diri mempersiapkan Kembali kealam yang hakiki
Dharmasraya, 30 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H