Mohon tunggu...
Rahmawati Taufik
Rahmawati Taufik Mohon Tunggu... Penulis - Dinas Pendidikan Kab. Dharmasraya

Hobi Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kedatangan Mak Lampir

12 November 2022   22:50 Diperbarui: 13 November 2022   11:24 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedatangan Mak Lampir

Oleh : Rahmawati Taufik

Pada suatu hari Zikra duduk di bawah sebatang pohon Mangga dekat rumahnya. Di bawah pohon Mangga itu Ada sebuah tempat duduk  terbuat dari kayu yang panjangnya lebih kurang 1,5 meter. Di bawah pohon Mangga itu  tempat duduk-duduk dan santai dikala sore ataupun di pagi hari oleh keluarga Zikra.

Dari jauh ada seorang nenek yang tidak dikenal, berjalan menuju ke arah Zikra duduk. Nenek itu memakai sebuah tongkat dan berjalan agak merunduk. Baju yang dia pakai sudah lusuh berwarna ungu dan berserongkan kain sarung warna orange bermotifkan bunga-bunga. Kakinya memakai sandal jepit bewarna hitam. 

Giginya hampir semua  rontok. Tangan kanannya memegang sebuah tongkat sedangkan tangan kirinya memegang sebuah bungkusan yang dipalut dengan kain bewarna merah. Nenek itu semakin mendekat kearah Zikra. Zikra menatap nenek itu dengan penuh tanda tanya dan ketakutan. Siapakah nenek yang hendak menghampirinya itu?.

Melihat penampilan nenek itu, secara spontan pikirannya membayangkan kisah Mak Lampir dalam sandiwara radio yang berjudul "Misreri Gunung Merapi". Zikra ketakutan, tampa disengaja dia langsung lari kearah rumah sambil  berteriak minta tolong. "tolong ada Mak Lampir"  yang berulang-ulang disebutnya. Ibu yang sedang memasak di dapur kaget dan langsung keluar menjumpai Zikra. 

Ibu dan Zikra bertemu di ruang tamu. Zikra langsung memeluk ibu dan berkata "ibu aku takut ada Mak Lampir, ingin menculikku". Ibu berusaha menenangkan hati Zikra yang ketakutan sekali ."Uda..udah..ngak usah takut, kan ada ibu disini".

Di hati ibu tak mungkin ada Mak Lampir yang disebut Zikra karena itu hanyalah tokoh antagonis sandiwara Radio Misteri Gunung Merapi yang didengar Zikra setiap jam 8 malam. Lalu ibu mengajak Zikra Kembali keluar, "ayo ikut ibu...".

Meskipun ada ibu tapi Zikra masih ketakutan. Ibu dan Zikra menghampiri nenek itu yang masih berada di bawah pohon Mangga tempat Zikra duduk. Zikra tak sanggup memandang wajah nenek itu dan bersembunyi di belakang tubuh ibu. Mata ibu menyapu penampilan nenek tua itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tapi ibu benar-benar tak mengenal nenek tua itu. Dengan kebingungan dan rasa ingin tau ibu menyapa nenek tersebut.

"Assalamu'alaikum nek, apa kabar ?."  "waalaikum salam, apa benar di sini rumah Zikra anaknya Burhanudin?," jawab nenek itu. Zikra memegang ibu dari belakang semakin erat karena  sekin ketakutan.  "Iya, benar. Emang ada apa dengan Zikra anak saya nek." Kembali ibu bertanya. "nama Nenek adalah Rabiah teman dari Jamaludin  dan Rukayah kakek neneknya Zikra." nenek tua itu memperkenalkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun