Berdasarkan data yang dicatat oleh RISKESDAS mengenai prevalensi hipertensi menurut diagnosis dokter pada penduduk umur diatas 18 tahun yaitu 9,4% di tahun 2013 dan mengalami penurunan presentasi pada tahun 2018 menjadi 8,4 %. Pada diagnosi dokter atau minum obat pada penduduk diatas umur 18 tahun yaitu sebanyak 9,5% di tahun 2013 dan menurun di tahun 2018 menjadi 8,8 % .
Dan pada prevalensi menurut pengukuran pada penduduk diatas umur 18 tahun pada tahun 2013 dan 2018 sama --sama mengalami peningkatan yaitu 25,8 % di tahun 2013 dan 34,1 % di tahun 2018.Jadi kesimpulannya dari hasil data prevalensi yang di dapat di 34 provinsi presentase paling banyak ada pada prevalensi menurut pengukuran pada penduduk di atas umur 18 tahun di tahun 2018 yaitu 34,1 %.
Ada beberapa penyebab hipertensi yaitu faktor usia, keturunan, obesitas,kelebihan atau kekurangan kalium serta merokok. Ada 2 jenis hipertensi yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer penyebabya belum diketahui secara pasti. Sedangkan hipertensi sekunder penyebabnya adalah ketika dalam kondisi tertentu seperti penyakit ginjal, kehamilan, penyakit kelenjar tiroid, kelainan bawaan pada pembuluh darah, kecanduan alkohol dan penyalagunaan NAPZA.
Sebagai tenaga promosi kesehatan kita dapat melakukan pencegahan dengan cara mengedukasi masyarakat agar mau menjaga berat badan seimbang, mengurangi konsumsi barang, bijak dalam mengkonsumsi alkohol, mengurangi stres dan berhenti merokok.Selain itu kita juga dapat mengajak masyarakat untuk mau berolahraga secara rutin dengan cara melakukan senam pagi ditiap puskesmas.
Untuk itu mari selalu menerapkan pola hidup sehat agar kita mampu melakukan pencegahan sejak dini terhadap penyakit hipertensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H