Mohon tunggu...
Rahmawati
Rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Ekonomi Syariah 11190860000013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Usaha Mikro Kecil dan Menengah Syariah Milenial Jadi Penggerak Ekonomi Indonesia

19 Desember 2020   23:45 Diperbarui: 20 Desember 2020   00:01 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : ukmindonesia.id

JAKARTA - Saat ini Bank Indonesia mendorong sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi sumber kekuatan utama pertumbuhan ekonomi, dengan mendukung digitalisasi sistem pembayaran UMKM melalui QR Code Indonesia Indonesian Standard (QRIS). Saat ini sebanyak lebih dari 4,3 juta UMKM di Indonesia telah teregistrasi QRIS.

Hal ini dibuktikan dari dari situs Bappenas, di Indonesia bahwa UMKM memiliki kontribusi atau peranan cukup besar, yaitu: 

1.         Perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja. 

2.         Pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). 

3.         Penyediaan jaring pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif. 

Akan tetapi dilihat dari opini public seperti yang dikutip dari Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah karya Zuli Istiqomah, bahwa. Akumindo menilai, sistem keuangan ekonomi syariah lebih cocok untuk mendukung kemajuan industri UMKM untuk memperluas usaha.

Ketua Umum Akumindo, Ikhsan Ingratubun, mengatakan, keuangan konvensional yang diterapkan perbankan secara umum dirasa kurang cocok bagi UMKM. Sebab, kata Ikhsan, seringkali sistem keuangan konvensional memberatkan para perintis UMKM disaat usaha sedang tidak berjalan baik. 

Sebaliknya, lewat sistem keuangan syariah yang menekankan bagi hasil, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lebih ringan dan leluasa dalam mengelolaa pendanaan usaha. Dilihat dari Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan sektor industri halal. Hal ini tercermin dari persentase penduduk Indonesia yang merupakan 12,7% dari populasi penduduk Muslim dunia dengan didukung oleh peningkatan kesadaran akan pentingnya konsumsi sektor industri halal.

Sementara ini, dari sekitar 62,9 juta badan usaha skala UMKM, hanya dibawah 5 persen yang sudah menjangkau keuangan syariah. Oleh sebab itu, Ikshan mengatakan, dorongan pemerintah dibutuhkan agar keuangan syariah dapat lebih memfasilitasi keberadaan UMKM yang saat ini terus berkembang. Terlebih di era sistem ekonomi digital yang memudahkan para pelaku usaha memperluas pasar penjualan.

Seperti yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk (BRIS). Mereka melakukan program untuk mengincar peningkatan penyaluran pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menggandeng kaum milenial.

Salah satu yang dilakukan BRIS adalah dengan giat mensosialisasikan berbisnis mikro bagi kaum muda milenial. BRIS menjadikan individu yang melakukan usaha produktif dan layak sebagai target nasabah. Usia calon nasabah minimal 21 tahun atau telah menikah dan berusia 18 tahun. Usaha yang dijalani minimal selama enam bulan.

Sedangkan untuk para pelaku usaha milenial diharapkan dapat menjadi mesin penggerak perekonomian Tanah Air di masa mendatang melalui pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebabnya, era yang sedang berkembang saat ini sangat dipengaruhi teknologi digital dan kaum milenial amat fasih dengan hal tersebut. 

"Kaum muda memiliki kemampuan dan kelebihan karena bagian dari generasi digital native dan sudah sangat akrab dan melek teknologi. Dengan demikian prosesnya pasti lebih mudah dan cepat," ujar Presiden Joko Widodo saat membuka Festival UMKM Kumparan secara daring.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan Indonesia merupakan pasar sangat besar dengan total populasi 270 juta jiwa. Namun, pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan teknologi baru 8 jutaan. 

"Setiap tahun ada 2,9 juta penduduk usia kerja baru yang masuk ke pasar kerja sehingga kebutuhan atas lapangan kerja baru sangat-sangat mendesak. Untuk itu, kita butuh lebih banyak job creator, para wirausaha muda yang menciptakan lapangan kerja baru," tutur mantan Wali Kota Solo itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun