Mohon tunggu...
Rahmawati
Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rahma Wati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasar Oligopoli

18 Desember 2022   18:10 Diperbarui: 18 Desember 2022   18:13 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasar oligopoli yaitu bentuk pasar di mana hanya terdapat sedikit perusahaan yang bersaing dalam menjual produk di pasar. Hambatan untuk masuk di dalam pasar memungkinkan suatu perusahaan untuk memperoleh laba ekonomis bahkan dalam jangka panjang. Adapun ciri-ciri yang membedakan pasar oligopoli dengan pasar lainnya adalah ketergantungan atau persaingan antar perusahaan dalam industri.

Konsep ekuilibrium nash juga dapat diterapkan pada pasar oligopoli dimana perusahaan memproduksi barang-barang substitusi dan bersaing dalam menetapkan harga Dalam ekuilibrium nash masing-masing perusahaan dan masing-masing perusahaan memaksimumkan labanya dengan tetap memperhitungkan harga dari pesaing-pesaing, dan dengan demikian perusahaan yang tidak mempunyai insentif untuk mengubah harga.

Dalam model oligopoli Coumot menunjukkan bahwa setiap perusahaan berasumsi bahwa output yang dihasilkan oleh perusahaan lain diasumsikan konstan Dalam keseimbangan masing-masing perusahaan berusaha memaksimumkan labanya dengan tetap memperhitungkan output pesaingnya, sehingga tidak sedikitpun perusahaan yang memiliki insentif untuk mengubah outputnya. Karena itu, perusahaan-perusahaan tersebut akan berada dalam ekuilibrium nash Laba yang diperoleh perusahaan dalam model cournot ini lebih tinggi dibanding dengan persaingan sempurna, tetapi lebih kecil dibanding apabila mereka melakukan kolusi (kartel).

Dalam model Stakelberg, maka suatu perusahaan menetapkan outputnya terlebih dahulu. Di mana perusahaan itu mempunyai keunggulan strategis dan memiliki keuntungan yang lebih tinggi. Perusahaan tersebut mengetahui bahwa ia dapat memilih output yang besar dan pesaing-pesaingnya harus memilih output yang lebih kecil apabila mereka ingin memaksimumkan labu yang diperolehnya.

Dalam oligopoli memungkinkan perusahaan melakukan kolusi (kartel). Perusahaan yang bersekongkol akan memperoleh laba yang lebih tinggi melalui kesepakatan kolusi untuk menaikkan harga, tetapi undang-undang anti monopoli umumnya melarang hal tersebut. Di dalam kartel produsen bersekongkol dalam menetapkan harga dan output. Kartel yang sukses akan menyaratkan bahwa kurva permintaan total tidak boleh sangat elastis, dan bahwa kartel tersebut menguasai kebanyakan penawaran atau kemungkinan lain penawaran produsen-produsen non kartel harus tidak elastis.

Dalam pasar oligopoli di suatu perusahaan oligopoli yang menaikkan harga produknya, maka perusahaan tersebut akan kehilangan hampir seluruh pelanggannya, karena perusahaan lain dalam industri tidak ikut menaikkan harga.

Sebaliknya jika suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan tersebut tidak dapat meningkatkan volume penjualannya, karena para pesaingnya dengan cepat ikut menurunkan harga. Oleh karena itu perusahaan oligopoli akan menghadapi kurva permintaan dimana memiliki patahan pada tingkat harga yang berlaku dan sangat elastis terhadap perubahan harga apabila harganya dinaikkan, akan tetapi sangat tidak elastis apabila harganya diturunkan. Di dalam model kurva permintaan yang terpatah ini, para pengusaha oligopoli menyadari akan saling ketergantungan mereka, tetapi mereka bertindak tanpa melakukan persekongkolan (kartel) untuk mempertahankan tingkat harga yang mereka kenakan.

Pada dasarnya model kepemimpinan harga cenderung mengikuti dengan berbagai situasi pada dunia nyata. Pada kenyataannya beberapa pasar, ada kecenderungan yang terdapat suatu perusahaan atau sekelompok perusahaan dianggap sebagai pemimpin harga, dan selanjutnya perusahaan lain menyesuaikan harga pada harga yang telah ditetapkan oleh pemimpin pasar yang ada. Pemimpin harga biasanya yaitu perusahaan yang paling besar atau dominan dalam industri. Dapat juga perusahaan yang paling rendah biaya produksinya, atau perusahaan lain yang diakui sebagai barometer pasar yang paling tepat untuk mengetahui perubahan dalam industri dan kondisi biaya, yang menuntut dilakukannya perubahan harga. Dan ada pun perubahan harga yang teratur kemudian dilakukan oleh perusahaan dalam industri tersebut, mengikuti pemimpin harga.

     Pasar oligopoli ialah praktek dimana kebijakan satu produsen utama sangat mampu mempengaruhi keputusan produsen lain. Contohnya keputusan dalam menentukan range harga produk. Jika produsen utama menjual seharga Rp10 ribu, maka produsen lainnya tidak boleh jauh dari angka tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun