LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi pada masa kini telah memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan. Progress teknologi ini membuka peluang baru dalam pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan konektivitas global. Meski demikian, ditengah kecanggihan teknologi ini, kita dapat mengabaikan kenyatan bahwa kesenjangan digital semakin meluas.
Kesenjangan digital merujuk pada disparitas akses dan pemanfaatan teknologi informasi dikalangan beragam kelompok masyarakat. Beberapa individu atau komunitas mungkin merasakan manfaat penuh dari era teknologi ini, sementara yang lain mungkin terpinggirkan dan menghadapi kesulitan dalam mengikuti perkembangan tersebut. Fenomena ini menciptakan tantangan yang substansial dalam upaya membentuk masyarakat yang inklusif dan adil pada era digital.
Kemajuan teknologi selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga kemajuan teknologi tidak dapat dihindari dalam kehidupan ini. Inovasi apapun harus membawa manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi juga memberikan banyak kemudahan dan cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Masyarakat juga telah menikmati banyak manfaat dari inovasi teknologi pada dekade terakhir.
Perkembangan pesat dan kompleksitas teknologi informasi dan komunikasi saat ini membawa dampak besar terhadap cara penyebaran informasi. Kecepatan dan jangkauan media dalam proses penyampaian informasi merupakan fakta yang tidak dapat disangkal. Melalui media tersebut, kita dapat dengan mudah mengkomunikasikan berbagai jenis konten, seperti foto dan video kepada khalayak luas. Faktanya, media ini menawarkan kesempatan kepada individu untuk membuat dan menyampaikan pesan mereka sendiri.
Di era digital seperti ini, masyarakat umumnya memiliki gaya hidup baru yang tidak lepas dari perangkat elektronik. Teknologi merupakan alat yang memenuhi sebagian besar kebutuhan manusia. Manusia dapat memanfaatkan teknologi untuk mempermudah dalam menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.Â
Peran penting teknologi inilah yang membawa peradaban manusia memasuki era digital. Era digital telah membawa banyak perubahan potitif yang kini bisa memanfaatkan semaksimal mungkin. Namun disaat yang sama, era digital juga membawa banyak dampak negatif sehingga menimbulkan tantangan baru dalam kehidupan manusia di era digital ini. Tantangan era digital juga berdampak pada bidang antara lain politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan teknologi informasi itu sendiri.
Kesenjangan digital menjadi tantangan terbesar dalam beradaptasi terhadap transformasi layanan di era digital. Masih adanya kesenjangan digital yang cukup signifikat dalam masyarakat Indonesia sehingga sulit dalam memanfaatkan teknologi digital dan mengakses layanan publik yang disediakan.Â
Menjembati kesenjangan digital memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi digital dan keterampilan yang diperlukan untuk menggunakannya. Transformasi digital membutuhkan teknologi yang tepat, namun juga infrastruktur dan sumber daya yang stabil dan efisien, termasuk akses terhadap internet yang cepat dan terjangkau. Masyarakat perlu diberi informasi tentang pentingnya teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana menggunakannya secara aman dan etis.Â
Dari sisi masyarakat, kesenjangan digital di Indonesia masih cukup besar, oleh karena itu upaya edukasi terus dilakukan. Tujuannya tidak hanya untuk memperkuat keterampilan teknis, tetapi juga untuk membangun budaya dan menanamkan sikap bahwa setiap orang berhak ikut serta dalam pengawasan pelayanan publik. Sementara secara global, dunia memiliki slogan baru dalam paradigma pelayanan publik yang baru, yakni serving, not steering. maka pemerintah diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada seluruh warga negara dan penduduk, memperlukan masyarakat sebagai subjek pelayanan dan bukan hanya sekedar objek.
Pendekatan komunikasi massa memungkinkan pengambil kebijkan menggunakan media massa untuk memfasilitasi penyebaran informasi pembangunan, sehingga menciptakan pemahaman Masyarakat terhadap pembangunan. Oleh karena itu, melalui perkembangan teknologi informasi di era digital, sistem jaringan komunikasi mempunyai tuntutan dan kebutuhan khususnya bagi pemerintah untuk menjawab tantangan globalisasi dan desentralisasi.Â
Sistem jaringan komunikasi dalam proses pembangunannya harus dirancang dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi informasi yang sangat berkembang pesat di era digital. Generasi  muda seringkali lebih akrab dan mampu menggunakan teknologi baru, sedangkan generasi tua mungkin megalami kesulitan dalam hal ini. Hal ini menciptakan kesenjangan digital antar generasi yang mungkin dapat memahami tantangan teknologi informasi dengan lebih baik dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Dalam konteks ini, bertujuan untuk menelusuri "Jejak Kesenjangan Digital dalam Memahami Tantangan di Era Teknologi Informasi." Dengan menggali jejak tersebut, kita dapat mendapatkan wawasan mendalam tentang dampak sosial, ekonomi, dan budaya yang muncul akibat ketidaksetaraan akses dan pemanfaatan teknologi.
Dalam perjalanan ini mengeksplorasi bagaimana kesenjangan digital menciptakan tantangan bagi individu, kelompok masyarakat, dan bahkan secara global. Dengan lebih memahami dampak kesenjangan digital, kita dapat mengembangkan kebijakan dan langkah-langkah nyata untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, membangun masyarakat yang lebih inklusif, dan memastikan bahwa lapisan masyarakat mendapat manfaat dari teknologi informasi.
PEMBAHASAN
Kesenjangan digital mengacu pada situasi dimana terdapat kesenjangan antara mereka yang memiliki akses internet melalui infrastruktur teknologi informasi dan mereka yang tidak memiliki akses terhadap teknologi tersebut sama sekali. Istilah kesenjangan digital diciptakan untuk menggambarkan kesenjangan pemahaman kemampuan, dan akses terhadap teknologi, diamana kata "mempunyai" mengacu pada pemilik atau pengguna teknologi tersebut dan kata "tidak mempunyai" mengacu pada pemilik atau pengguna.
Era digital berarti banyak orang dapat berkomuniksi secara dekat satu sama lain walaupun, meskipun mereka berjauhan. Seseorang dapat dengan cepat menemukan informasi spesifik secara real time. Era digital lahir dengan munculnya digital itu sendiri, khususnya jaringan internet dalam teknologi informasi komputer. Era digital disebut juga dengan globalisasi. Artinya, ini adalah proses integrasi internasional yang dihasilkan dari pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek budaya lainya, dan terutama disebabkan oleh kemajuan infrastruktur komunikasi, trenspotasi dan internet.
Secara historis, teknologi telah maju dan seiring perkembangannya, teknologi berpotensi  mengubah wajah dunia. Teknologi telah membawa revolusi, revolusi teknologi berhasil  menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada manusia ketika melakukan proses produksi.Â
Ada empat revolusi teknologi dalam sejarah teknologi dunia. Pertama revolusi teknologi  gelombang atau generasi 1, ke-2, 3, serta ke-4 yang mempunyai dampak besar terhadap kehidupan manusia. Era digital merupakan era online atau berbasis internet yang mana aktivitas kehidupan nyata dialihkan ke dunia maya. Fenomena yang sedang tren adalah munculnya berbagai aplikasi yang dapat diakses dari ponsel untuk memudahkan Masyarakat dalam melakukan aktivitasnya.
Ruang digital adalah tempat pertemuan, berinteraksi dan komunikasi di dunia maya. Di ruang digital, pengguna dapat mencari dan meyebarkan informasi, serta melakukan aktivitas seperti belanja online, belajar menggunakan platform e-learning, dan berbisnis. Salah satu perbedaan  mendasar  antara  ruang digital dan ruang nyata adalah identitas. Di dunia maya, orang dengan mudah membuat atau menyembunyikan identitasnya. Orang bisa menjadi apa saja dengan menggunakan  identitas  palsu  atau  bahkan identitas orang lain. Kemudahan dalam menciptakan identitas digital berimplikasi pada  aktivitas di dunia maya.
Proses memahami dan memperjelas ruang lingkup masalah informasi untuk memfasilitasi pengambilan informasi secara elektronik. Akses adalah langkah mengumpulkan atau memperoleh informasi dalam lingkungan digital. Evaluasi adalah proses melakukan evaluasi dan menilai apakah informasi memenuhi masalah informasi dengan mengidentifikasi otoritas, bias, ketepatan waktu, relevansi, dan aspek penting lainnya.Â
Mengorganisir berarti mengatur informasi agar kita atau orang lain dapat dengan mudah menemukannya nantinya. Integrasi adalah tindakan menafsirkan dan menyajikan informasi, menggunakan alat digital untuk mentabulasi informasi dari berbagai sumber saat membandingkan iklan, email, atau situs web dari pesaing. Mensintesis, meringkas, membandingkan dan membedaka informasi. Ini merangkum dan mengintegrasikan informasi dari berbagai jenis sumber sesuai dengan kriteria tertentu untuk membandingkan informasi dan membuat keputusan.
Digitalisasi, seperti konversi data berbasis kertas menjadi data digital, merupakan salah satu langkah yang harus diselesaikanuntuk menuju paperless. Penggunaan kertas mempengaruhi kecepatan dan keakuratan proses, menurunkan kualitas dan hasil, serta mempersulit proses menjaga integritas dan kerahasiaan informasi. Transformasi digital pada dasarnya adalah penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan proses (proses yang terhubung secara digital seringkali memerlukan transformasi digital), dan untuk menciptakan pekuat bisnis baru melalui penggunaan teknologi digital. Tujuannya adalah unguk memperkaya pengalaman pelanggan.
Untuk memahami tantangan di era teknologi informasi, kesenjangan digital merupakan isu utama yang perlu diperhatikan. Kesenjangan digital muncul karena tidak meratanya akses dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, yang dibuktikan dengan perbedaan usia, lokasi geografis, tingkat ekonomi, dan akses terhadap infrastruktur teknologi informasi. Dampak dari kesenjangan digital antara lain adalah hilangnya hak untuk meperluas pengetahuan, serta terisolasinya perkembangan global akibat tidak tersedianya informasi.
Kesenjangan ini menjadi tantangan besar dalam upaya membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan di era digital, dan dampaknya tidak terbatas pada tingkat individu saja, namun juga berdampak tingkat sosial, ekonomi, dan budaya. Aspek sosial dan budaya dari kesenjangan digital menciptakan perpecahan dalam masyarakat, mempengaruhi pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan sosial. Tantangan ini meliputi berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan teknologi informasi itu sendiri.
Diskusi ini juga menyoroti pentingnya literasi digital sebagai salah satu cara untuk mengurangi kesenjangan. Keterampilan dan pengetahuan teknis yang diperlukan untuk memahami dan menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras adalah kunci untuk menjembatani kesenjangan digital. Oleh karena itu, inisiatif pendidikan dan literasi digital sangat penting untuk inklusi di tengah kemajuan teknologi.
Selain itu, pembahasan juga harus mencakup inisiatif dan solusi yang dapat diambil untuk menutup kesenjangan digital. Program literasi digital, peningkatan pendidikan, dan kebijakan aksesibilitas merupakan aspek penting dalam mengurangi kesenjangan akses dan penggunaan teknologi. Kesadaran masyarakat dan partisipasi aktif juga berperan besar dalam mempercepat pengurangan kesenjangan.
Penyebab terjadinya kesenjangan digital antara kain terbatasnya akses terhadap teknologi akibat mahalnya peralatan dan biaya operasional yang tinggi, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap literasi digital serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap literasi digital dan penggunaan teknologi dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu, kesenjangan digital juga dipengaruhi oleh perbedaan sosial ekonomi, motivasi, dan akses fisik material atau kepemilikan teknologi.
Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kesenjangan digital di masyarakat. Pertama, pemerintah melakukan intervasi dengan melaksanakan program pelatihan dan memberikan bantuan perangkat digital. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dan kurang memahami tentang perangkat digital. Selain itu, memastikan akses yang setara terhadap teknologi informasi juga memerlukan perluasan infrasturktur digital.
Selain itu, pengembangan bakat digital juga penting, dan seiring dengan berkembangnya teknologi, terdapat kebutuhan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan digital di kalangan masyarakat, termasuk generasi muda. Selain itu, menjembatani kesenjangan digital dan memastikan bahwa transformasi digital memberikan manfaat yang adil bagi masyarakat juga memerlukan koordinasi dan kerja sama antara pemerintah dan Lembaga pemerintah.
Pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari juga perlu ditingkatkan. Dengan mengikuti solusi-solusi ini, tujuannya adalah untuk menutup kesenjangan dan memastikan semua lapisan masyarakat menikmati manfaat transformasi digital dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dalam konteks global, kesenjangan digital menciptakan jejak dalam hubungan antara negara maju dan berkembang. Negara-negara yang memiliki akses dan pemanfaatan teknologi yang lebih baik dapat mendominasi dalam berbagai sektor, menciptakan ketidaksetaraan dalam perkembangan dan kemajuan.
Dengan memahami jejak kesenjangan digital ini, diharapkan dapat dirumuskan strategi kebijakan dan langkah-langkah konkret untuk mengatasi tantangan ini. Hal ini tidak hanya akan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, tetapi juga memastikan bahwa manfaat teknologi informasi dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Sebagai langkah menuju masa depan yang lebih merata, perhatian dan tindakan kolektif menjadi kunci dalam menghadapi tantangan di era teknologi informasi.
KESIMPULANÂ
 Secara keseluruhan, dalam memahami tantangan di era teknologi informasi, kesenjangaan digital menyoroti realitas kompleks yang dapat memperburuk kesenjangan digital. Tantangan terbesarnya terletak pada perbedaan akses dan pemahaman terhadap teknologi, yang menciptakan kesenjangan antara kelompok yang dapat memanfaatkan potensi teknologi secara maksimal dan kelompok yang tertinggal. Mehamami dampak ini memberikan gambaran mengenai dampak sosial, ekonomi, dan budaya yang ditimbulkan oleh pengenalan perkembangan teknologi terhadap banyak masyarakat yang kurang beruntung.
Kesenjangan digital tidak hanya bersifat lokal, namun juga menyebabkan kesenjangan global dalam hubungan antar negara. Meskipun beragam kemungkinan yang ditawarkan oleh teknologi informasi, masih banyak masyarakat yang tidak menikmati manfaatnya secara merata. Diperlukan upaya untuk mengatasi tantangan ini, seperti peningkatan literasi digital, kebijakan aksesibilitas, dan program pemberdayaan masyarakat.
Kesimpulannya, memahami dampak kesenjangan digital sangat penting untuk mengembangkan  solusi yang efektif guna membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil di era teknologi informasi. Melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, kita dapat melakukan upaya kolektif untuk mengatasi kesenjangan dalam akses dan penggunaan teknologi dan memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Hanya dengan pendekatan ini, kita dapat meletakan landasan bagi masa depan yang lebih kuat, setara, dan lebih mudah beradaptasi terhadap dinamika teknologi informasi yang terus berkembang.
Referensi
https://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa/article/view/2616
http://jahe.or.id/index.php/jahe/article/view/253
https://e-journal.uajy.ac.id/8902/
https://stahnmpukuturan.ac.id/jurnal/index.php/dharmaacarya/article/view/194
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/cdj/article/view/17172
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/tantangan-kesenjangan-dibalik-transformasi-digital
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H