Kegiatan mengolah Berbagai jenis sampah dan menghasilkan produk yang memiliki nilai jual merupakan program dari mahasiswa Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang yang beranggotakan Michelle Angeline, Navyera Abbellya Putri, Kholifah Nurlaily, Ulfatul Lailiya, dan Rahmawati untuk memenuhi tugas "Proyek Kewarganegaraan".Â
Kegiatan ini memanfaatkan media informasi dan teknologi yang berkembang untuk melaksanakan sosialisasi dan pembinaan kepada kaum milenial terutama dikalangan anak-anak dan remaja di kota Mojokerto. karena mereka memiliki inovasi yang sangat potensial untuk dikembangkan dan hal tersebut sangat dibutuhkan untuk mengurangi sampah yang ada di daerah Mojokerto khusunya. Namun kami juga berupaya agar program kami diketahui oleh masyarakat Indonesia, agar dapat menumbuhkan kesadaran untuk Bebas dari sampah.
Kegiatan  ini, diawali dengan pembuatan e-pamphlet mengenai sampah berupa pengertian, jenis-jenis sampah, dampak sampah dan cara pengolahan sampah yang dipromosikan melalui media sosial seperti Whatsapp, Instagram, Twitter, dan Facebook dengan harapan dapat mengedukasi masyarakat luas untuk mengolah sampah dengan baik dan meminimalisir pencemaran yang disebabkan oleh sampah.Â
Kemudian, kegiatan ini dilanjutkan dengan mengadakan beberapa pertemuan baik online maupun offline dengan anak-anak dan remaja daerah mojokerto untuk melaksanakan literasi mengenai jenis-jenis sampah dan pelatihan daur ulang sampah dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang untuk dapat menghasilkan cuan. Serta kuis untuk menguji pemahaman mereka dan memberikan apresiasi atas kontribusi mereka selama kegiatan proyek ini berlangsung.Â
Produk yang dibuat berasal dari kreatifitas masing-masing yang kami saring dan kembangkan agar ide tersebut berkualitas dan berdaya jual. kami juga mengenalkan e-commerce yang dapat digunakan untuk memasarkan produk tersebut.
Kegiatan pada pertemuan pertama meliputi: Pengenalan anggota, menjelaskan gambaran dari proyek, informasi seputar sampah di Indonesia dan tujuan mengadakan kegiatan edukasi dan pelatihan mengenai sampah
Kegiatan pada pertemuan kedua meliputi: Literasi materi sampah yang telah kami siapkan, menjelaskan e-pamphlet yang telah kami buat , dan memberi tugas untuk membuat ide mengenai pengolahan sampah.
beberapa ide mengenai produk daur ulang sampah  yang menghasilkan cuan adalah
1. Jam Owl dari kardus bekas.
2. Pot Bunga dari daun kering.
3. Celengan dari Kaleng / Botol Bekas.
4. Tumbler dari kaca bekas.
5. Sabuk, topi, dan tas dari limbah tekstil.Â
6. Buket dari kertas bekas dll.
Kegiatan pada pertemuan ketiga meliputi: menyaring dan mengembangkan ide, mengukur peluang dari penjualan dan pemasaran produk yang keuntungannya dapat menutup modal bahan baku dan alat yang digunakan.
Kegiatan pada pertemuan keempat meliputi: pembuatan produk secara individu di rumah masing-masing, dan menilai kelayakan produk secara berkelompok.
Kegiatan pada pertemuan kelima meliputi: mengenalkan e-commerce yang menjadi trend dikalangan milenial untuk menjual produk dan mengedukasi cara pemberian harga sesuai dengan kualitas.Â
Kami memfokuskan program ini kepada milenial di kota Mojokerto karena berdasarkan pengamatan kami, dari beberapa sumber berita yang salah satunya adalah https://jatimnet.com/. Menjelaskan bahwa di masa pandemi, sampah di kota Mojokerto meningkat sebanyak 20 persen terutama sampah plastik yang sulit terurai. Hal tersebut disebabkan bertambahnya Jumlah penduduk dan sampah domestik yang sulit terurai dan tidak diolah dengan baik. Sampah sendiri memiliki dampak yang besar bagi masyarakat.Â
Ada yang berdampak positif, ada yang berdampak negatif. Untuk yang berdampak negatif, Sampah dapat mengakibatkan bencana banjir, sarang kuman, dan lain-lain. jika Proses pengolahan sampah yang tidak tepat tentu dapat menyebabkan polusi, menimbulkan penyakit pernafasan, kabut asap, dan masalah-masalah lingkungan lainnya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih masyarakat khususnya generasi  milenial agar dapat memahami jenis-jenis sampah, mengubah kebiasaan buruk dalam membuang sampah yang masih dianggap wajar oleh masyarakat, dan menanamkan kesadaran dalam diri generasi bangsa tentang pentingnya pengolahan sampah.Â
Seperti yang kita ketahui, bahwa Indonesia merupakan negara berkembang yang masih didominasi oleh masyarakat konsumtif. Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan kualitas SDM agar Indonesia bisa tumbuh menjadi negara maju yang bebas sampah. Edukasi sampah sejak dini sangat penting ditanamkan agar dapat mengubah kebiasaan kita dalam membuang atau mengolah sampah.
Mulailah menumbuhkan kepribadian yang bijak dalam menggunakan dan mengonsumsi sesuatu sesuai dengan kebutuhan dan gunakanlah produk yang ramah lingkungan. Manfaatkan sampah dan barang bekas yang ada di rumah, sekolah, kampus, tempat kerja dan lainnya untuk meminimalisir penumpukan sampah dan pencemaran.
Dokumentasi Kegiatan:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H