4. Tumbler dari kaca bekas.
5. Sabuk, topi, dan tas dari limbah tekstil.Â
6. Buket dari kertas bekas dll.
Kegiatan pada pertemuan ketiga meliputi: menyaring dan mengembangkan ide, mengukur peluang dari penjualan dan pemasaran produk yang keuntungannya dapat menutup modal bahan baku dan alat yang digunakan.
Kegiatan pada pertemuan keempat meliputi: pembuatan produk secara individu di rumah masing-masing, dan menilai kelayakan produk secara berkelompok.
Kegiatan pada pertemuan kelima meliputi: mengenalkan e-commerce yang menjadi trend dikalangan milenial untuk menjual produk dan mengedukasi cara pemberian harga sesuai dengan kualitas.Â
Kami memfokuskan program ini kepada milenial di kota Mojokerto karena berdasarkan pengamatan kami, dari beberapa sumber berita yang salah satunya adalah https://jatimnet.com/. Menjelaskan bahwa di masa pandemi, sampah di kota Mojokerto meningkat sebanyak 20 persen terutama sampah plastik yang sulit terurai. Hal tersebut disebabkan bertambahnya Jumlah penduduk dan sampah domestik yang sulit terurai dan tidak diolah dengan baik. Sampah sendiri memiliki dampak yang besar bagi masyarakat.Â
Ada yang berdampak positif, ada yang berdampak negatif. Untuk yang berdampak negatif, Sampah dapat mengakibatkan bencana banjir, sarang kuman, dan lain-lain. jika Proses pengolahan sampah yang tidak tepat tentu dapat menyebabkan polusi, menimbulkan penyakit pernafasan, kabut asap, dan masalah-masalah lingkungan lainnya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih masyarakat khususnya generasi  milenial agar dapat memahami jenis-jenis sampah, mengubah kebiasaan buruk dalam membuang sampah yang masih dianggap wajar oleh masyarakat, dan menanamkan kesadaran dalam diri generasi bangsa tentang pentingnya pengolahan sampah.Â
Seperti yang kita ketahui, bahwa Indonesia merupakan negara berkembang yang masih didominasi oleh masyarakat konsumtif. Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan kualitas SDM agar Indonesia bisa tumbuh menjadi negara maju yang bebas sampah. Edukasi sampah sejak dini sangat penting ditanamkan agar dapat mengubah kebiasaan kita dalam membuang atau mengolah sampah.
Mulailah menumbuhkan kepribadian yang bijak dalam menggunakan dan mengonsumsi sesuatu sesuai dengan kebutuhan dan gunakanlah produk yang ramah lingkungan. Manfaatkan sampah dan barang bekas yang ada di rumah, sekolah, kampus, tempat kerja dan lainnya untuk meminimalisir penumpukan sampah dan pencemaran.