Ini yang mungkin kita anggap remeh bahkan diabaikan sekalipun, tanpa kita ketahui kondisi mental tukang bakso yang sering kali netizen cap sebagai mata-mata walaupun itu cuman sindiran.
Mental sesorang itu berbeda-beda, mungkin orang yang bermental baja mengganggap bullying, komentar negatif lainnya, dan jokes "awas ada tukang bakso" ini sebagai hal yang wajar alias tidak perlu ditanggapi, tapi bagaimana dengan orang-orang yang mentalnya masih lemah, ini akan berdampak pada psikologis orang tersebut, bisa saja dia depresi, stress, dan tidak percaya diri lagi.
Hal ini bisa saja mustahil terjadi, mungkin bagi netizen iya mustahil, tapi netizen sebagai manusia berpendidikan pasti mengetahui yang namanya resiko terburuk yang bisa saja terjadi, tekanan mental yang dialami tukang bakso karena pekerjaan dicurigai.
Kekhawtiran bisa melanda siapa saja, bahkan tukang bakso sekalipun yang cuman jadi bahan sarkas saja, bisa saja dilanda dampak psikologis itu. Maka berhati-hatilah. Tapi semoga tidak terjadi hal demikian.
2. Dampak Ekonomi
Tukang bakso adalah salah satu roda penggerak ekonomi usaha kecil menengah, keuntungan pasti selalu didapatkan apabila banyak yang membeli, begitupun sebaliknya.
Tapi kerugian bisa saja terjadi apabila pembeli bahkan pelanggan si tukang bakso ini terpapar doktrin stigma "awas ada tukang bakso" yang telah kita bahas ini. Bisa saja orang tidak jadi membeli karena menganggap tukang bakso adalah mata-mata. Nah, saling curiga inilah yang kita khawatirkan akan terjadi, padahal tujuan jokes tersebut bukan untuk itu.
Pengguna sosial media bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun sudah bisa menggunakannya. Bayangkan saja jika anak-anak yang polos ini sering melihat jokes "awas tukang bakso ini" di medsosnya, lalu mereka praktekan ketika tukang bakso datang- seperti "bang walkie talkie mana? pinjam dong", bisa juga ketika mereka bermain lalu si tukang bakso datang , lalu mereka berteriakk " awasss tukang bakso datang!!".
Memang lucu di dunia maya tapi tak selucu di dunia nyata, bisa saja pembeli si tukang bakso itu kabur, atau bahkan bisa saja mengusirnya karena stigma-stigma yang selalu kita lontarkan yang berdampak pada tukang bakso itu sendiri.
3. Dampak Sosial
Seringkali kita tidak sadar, tukang bakso sebenarnya bekerja dari subuh sampai malam, masih mending kalau baksonya sudah habis pasti bisa cepat pulang, tapi bagaimana yang sampai malam belum laris dagangnya bisa-bisa si tukang bakso ini pulang larut malam, padahal keluarganya menunggu di rumah.