Mohon tunggu...
Rahmatullah Syabir
Rahmatullah Syabir Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Alauddin Makassar

Penulis Partikelir. Nulis sekedar hobi saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Dongeng Nasional dan Manfaat Dongeng bagi Anak-Anak

28 November 2020   13:06 Diperbarui: 28 November 2020   13:54 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pada zaman dahulu....."

Kalimat pembuka di atas sering kita dengar ketika orang tua maupun para guru menceritakan suatu cerita fiksi yang disebut Dongeng. Dongeng merupakan suatu cerita yang berasal dari rakyat yang diceritakan secara turun-temurun.

Biasanya dongeng diberikan atau diperdengarkan kepada anak-anak yang masih membutuhkan atau tertarik kepada hal-hal fiksi/khayalan yang tentunya sangat menarik bagi mereka. Cerita dongeng juga sangat bermanfaat bagi perkembangan anak.

Banyak jenis dongeng yang telah kita ketahui bersama dengan seringnya diceritakan pada saat masih sekolah. Misalnya saja dongeng jenis legenda, seperti Malin Kundang, Timun Mas, Bawang Merah Bawang Putih, dll. Ada juga dongeng jenis fabel seperti Si Kancil dan Buaya, Persahabatan Tikus dan Singa, Kelinci yang sombong dan Kura-Kura, dll

Anak-anak biasanya lebih menyukai dongeng jenis fabel atau kisah para binatang dengan segala tingkah lakunya termasuk bisa berbicara. Sudah banyak cara menyajikan dongeng selain dengan menceritakan secara langsung. Di antaranya dengan menonton di TV baik dalam bentuk animasi maupun film, bisa juga dengan cara baca buku dongen dilengkapi gambar yang menarik. Segala macam cara dilakukan agar dongeng tetap bisa dinikmati dan dilestarikan.

Dongeng sangat bermanfaat bagi perkembangan anak-anak dan tentunya bisa menjaga dan merawat cerita rakyat tersebut sampai kapan pun. Adapun alasan mengapa dongeng dikatakan bermanfaat dan penting bagi anak-anak adalah sebagai berikut.

#1 Mengandung Pesan Moral
Semua dongeng pasti mempunyai pesan atau nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil hikmahnya. Misalnya saja cerita Si Kelinci dan Kura-Kura, mereka bersepakat untuk adu cepat dalam pertandingan lari. Dengan angkuhnya si kelinci tersebut menghina dan mengejek si kura-kura yang sangat lambat. Walaupun secara akal sehat, si kelinci dijagokan juara dengan kecepatan larinya yang tidak diragukan lagi, namun akhirnya harus kalah sebab sombong dan menganggap remeh si kura-kura.

Pelajaran yang bisa kita petik adalah seorang yang sombong dan menganggap remeh yang lain, tidak akan mendapatkan hasil yang baik. Tapi, ketika semangat pantang menyerah yang diperlihatkan, apapun kondisinya, hasil yang baik akan datang dengan sendirinya.

#2 Mempererat Hubungan
Adapun manfaat selanjutnya adalah dapat mempererat hubungan antara anak dan orang tua maupun siswa dan guru. Misalnya ketika anak ingin tidur, biasanya orang tua menceritakan dongeng bagi anaknya sebagai pengantar tidur. Begitupun guru yang aktif dalam menceritakan dongeng, tentunya siswanya akan lebih siap dalam mengikuti pelajaran di kelas.

Tapi seiring dengan perkembangan teknologi yang tidak bisa dihindari, menyebabkan anak-anak lebih sering menatap gadget nya daripada berbicara dengan orang tuanya. Maka dari itu, peran orang tua sangat diperlukan disini, biasanya anak-anak diarahkan untuk menonton animasi dongeng dan cerita kartun lainnya di gadgetnya.

#3 Memperkuat Imajinasi Anak
Imajinasi dalam hal ini adalah imajinasi yang mengarah ke hal yang positif.  Dengan biasanya diceritakan dongeng kepada anak, tentunya mereka memvisualisasikan cerita itu dalam bentuk imajinasinya sendiri. Bagaimana bentuk tokoh-tokoh dalam dongengnya, bagaimana alurnya, dan ekspresi dari setiap adegan bisa dibayangkan oleh anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun