"Aku tak ingin seperti siang dan malam, atau timur dan barat. Aku ingin seperti laut dan pantai. Meski terkadang pasang, terkadang pula surut, tetapi ia tak mungkin dipisah."Aku membalas.
Kamu tersenyum dan tiba-tiba menggenggam jemariku dengan kuat.
Gerimis telah mereda. Aku sebenarnya berharap hujan turun lebih deras.
Kamu mengajakku berpisah, kita pun pulang masing-masing.
Setelah gerimis sore itu, aku tak pernah lagi bertanya tentang alasanmu. Aku hanya tahu engkau adalah kekasihku dan aku adalah kekasihmu.Â
Kita akhirnya menjalani sebuah hubungan yang berbeda, lebih menyenangkan.
Hingga ...
Di suatu siang yang perih, engkau memarahiku, melarangku menghubungimu.
Aku terpuruk. Sakit! Sejak saat itu aku tak ada lagi perbincangan antara aku dan kamu.Â
Aku bertekad melupakanmu dan menghapus setiap kenangan!
***