Mohon tunggu...
Rahmatul Ummah As Saury
Rahmatul Ummah As Saury Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis dan Editor Lepas. Nge-blog di www.ru-blog.com

Ingin menikmati kebebasan yang damai dan menyejukkan, keberagaman yang indah, mendamba komunitas yang tak melulu mencari kesalahan, tapi selalu bahu membahu untuk saling menunjuki kebenaran yang sejuk dan aman untuk berteduh semua orang.. Nge-blog di www.ru-blog.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Phyla Project, Band Lokal Metro Beraliran "Easy Listening"

22 November 2017   20:35 Diperbarui: 22 November 2017   20:59 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan hanya itu, pencapaian Phyla Project itu juga diikuti dengan karya-karya mereka, berupa lagu-lagu ciptaan sendiri seperti Pain, Bekas Tapak, Mencumbu Rayu Hujan, Hujan Malas dan beberapa karya lainnya, bahkan mereka telah membuat dua video klip untuk lagu Pain dan Mencumbu Rayu Hujan.

"Kita tak mungkin terus menerus menyanyikan lagu orang lain, kita harus berkarya dan menciptakan lagu sendiri," Tiara menegaskan alasan motivasi mereka untuk terus berkarya.

Musik Easy Listening

Soal genre musik, Phyla Project sendiri mengklaim tidak mau terkotak dalam satu aliran musik. Mereka lebih memilih menamakan genre musik mereka sebagai easy listening, dengan harapan dapat meninggalkan kesan nyaman bagi semua pendengar. Meski begitu beberapa penggemar atau fans mereka, menyebut bahwa genre musik Phyla Project adalah genre folk.

Musik Folk adalah genre musik yang belakangan banyak diminati. Folk dalam kamus Oxford diterjemahkan sebagai orang-orang umum atau rakyat, sehingga musik folk sering diartikan sebagai musik rakyat yang penuh dengan kesederhanaan dan keseharian dalam lagunya. 

Sejatinya dalam meramu musik itu sendiri terdapat banyak unsur-unsur tradisi dan kebudayaan memberikan warna pada part-part musiknya, namun sebagian musisi hanya memberikan penekanan pada nilai kesederhanaan saja. Sisi-sisi tradisional dan kontemporer dalam folk musik dikemas dengan porsi yang beragam, sesuai kebutuhan, sehingga membentuk karakter musik yang diinginkan muisisinya.

Di Indonesia, musik folk mulai didokumentasikan sejak zaman Gordon Tobing di era 1960-an. Belakangan musik folk ini memunculkan genre fusion baru, beberapa diantaranya adalah folk metal, folk pop, folk rock, electric folk, bahkan ada juga yang mengategorikan dangdut sebagai folk.

Phyla Project sendiri dalam perjalanannya pernah mencoba hampir semua aliran musik, mulai Rock, Pop, Jazz, Blues, Semi Jazz, Semi Blues.

"Sebelum akhirnya menemukan dan memutuskan untuk memilih genre musik easy listening, Phyla udah pernah mencoba berbagai genre musik, karena kita merasa nyaman dan sepertinya cocok menjadi style Phyla Project. Selain itu Phyla juga tak ingin berpatokan pada satu genre, karena kita berprinsip apapun uneg-uneg yang ingin kita keluarkan, keluarkan saja, kalau suata saat Phyla ini menjadi genre dangdut atau regae, ya gakpapa dan tidak menutup kemungkinan. Intinya, kita ingin tulus dalam bermusik, orang mendengar musik kita mudah dan merasa nyaman," jelas Tiara dan Huda.

Phyla juga menegaskan bahwa mereka bermusik, termasuk memilih easy listening sebagai pilihan selalu menjadikan hati sebagai referensinya, sehingga apapun yang dari hati, tulus dari hati dan ingin disampaikan maka itulah yang mereka keluarkan, sehingga berharap masyarakat pendengarnya nyaman dan bisa menikmati karya mereka, easy listening.

Tips Mengatasi Konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun