Apakah perlu? Ooo.. tentu saja tidak, walaupun banyak sekali streamer toxic, saat ini masih ada streamer maupun content creator gaming yang bersih tanpa toxic. Mereka tetap konsisten dengan gayanya sendiri hingga masih banyak diminati sampai sekarang. Salah satu streamer yang terkenal dengan tutur katanya yang sopan yaitu Jess No Limit. Pasti kalian pernah mendengar namanya kan? Bahkan yang bukan kalangan pecinta video game pun tau sosoknya.
Selain sukses menjadi streamer, Jess juga sukses dalam menjadi pemain profesional, content creator, brand ambassador,dan bahkan ia meraih penghargaan dari Indonesian Choice Award pada kategori Digital Persona of the Year. Kanal Youtube-nya pun telah mencapai 22,8M subscribers, tidak kalah populer dengan para streamer maupun content creator toxic lainnya. Itu menjadi bukti bahwa toxic bukanlah satu-satunya hal yang membuat streamer digemari oleh banyak penonton. Siapa sih yang tidak ingin menjadi sosok seperti Jess?
Lalu, bagaimana agar sukses dalam streaming?
Kuncinya adalah menjadi diri sendiri, terus mengeksplor setiap game dan jangan takut untuk mencoba hal baru. Terus gali apa kelebihan yang kita miliki, komentar penonton juga sangat berpengaruh untuk mengetahui selera penonton terhadap kita.
Walaupun ada streamer yang sukses karena toxic, itu bukanlah hal yang dibenarkan. Tidak ada pembenaran bahwa toxic menambah value dari tayangan streamer gaming, karena toxic memiliki banyak konteks yang tidak patut untuk dibenarkan. Alangkah baiknya, manfaatkan segala kelebihanmu. Gunakan semua hal yang positif untuk menarik perhatian penonton.
Jadi, masihkah anda berpikir bahwa toxic solusi menjadi streamer agar diminati banyak orang? Silahkan berkomentar di bawah yaa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H