Ketika melakukan penggalangan, kami menargetkan dana yang terkumpul 200 juta dengan pertimbangan biaya sekali haji plus sekitar 150 juta. Namun sayangnya, jauh panggang dari api. Hingga tenggat akhir, donasi yang terkumpul hanya 74 juta (https://kitabisa.com/bantunyaksandang).
Selama masa pengumpulan donasi ini, Nyak Sandang sempat diundang ke Jakarta oleh salah satu stasiun televisi swasta. Nyak Sandang diminta untuk tampil pada salah satu talkshow mereka. Saya pun turut mendampingi beliau ke ibu kota.
Selama di Jakarta, Nyak Sandang juga sempat bertemu dengan presiden republik Indonesia di istana negara.
Lalu dana 74 juta yang terkumpul via kitabisa kami gunakan untuk renovasi rumah beliau, membeli beberapa peralatan rumah hingga menyantuni beliau setiap bulannya.
"Dari kisah Nyak Sandang, saya belajar satu hal. Persiapan haji sedini mungkin itu sangat penting, biar tidak ada penyesalan di hari tua nanti."
Persiapkan Haji Sedini Mungkin
Terhitung sejak Agustus 2018, Bank Danamon resmi menjadi Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH). Â Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Herry Hykmanto, Direktur Operasional dan Syariah Bank Danamon. Herry mengatakan Danamon Syariah telah ditetapkan sebagai Bank Penerima yang dapat melayani pendaftaran dan pelunasan haji bekerjasama dengan Kementerian Agama dan BPKH. Disamping itu, Danamon Syariah juga ditetapkan sebagai Bank Penempatan, Bank Mitra Investasi dan Bank Pengelolaan Nilai Manfaat untuk mendukung BPKH dalam mengelola dana haji.
Tabungan Haji Danamon Syariah juga telah terhubung secara online dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) milik Kementerian Agama Republik Indonesia. Hal ini jadi memberikan kepastian bagi calon Jemaah haji untuk mendapatkan nomor porsi . Disamping itu, nasabah Danamon Syariah juga akan mendapatkan kemudahan untuk melakukan tarik tunai ATM dengan mata uang Real di Arab Saudi secara gratis melalui jaringan ATM Mastercard electronic.
Menurut data dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Per April 2018, jumlah daftar tunggu jamaah haji Indonesia mencapai 3,7 juta jiwa. Jika dikalkulasikan dengan jumlah kuota yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia, butuh 10 sampai dengan 30 tahun ke depan baru bisa berangkat haji.