Judul Program : Matematika Dalam Berita
Tujuan Program :Â
- Murid mampu menghitung tinggi gedung dengan konsep kesebangunan matematika
- Murid mampu menulis dan menyampaikan teks berita
- Murid mampu menggunakan TIK dalam membuat video berita yang menarik
Peristiwa (Facts)
Deskripsi singkat untuk Aksi Nyata yang sudah dilakukan,
meliputi:
- Latar belakang :Â
Menurut filosofi KHD bahwa pembelajaran harus sesuai kodrat alam dan kodrat jaman, murid sekarang berada dalam era teknologi, sangat cocok pembelajaran menggunakan TIK
Setiap murid memiliki profil belajar masing-masing, program ini merupakan pembelajaran yang mengakomodir diferensiasi belajar murid.
Mengamati keseharian murid sebagian besar murid suka membuat konten-konten berupa video, dengan program ini bisa menyalurkan dan mengembangkan bakat murid.
Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman sekaligus menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, murid diberikan kesempatan untuk menentukan kelompoknya sendiri, mengatur rencana pengerjaan projek, berdiskusi dengan kelompoknya dengan leluasa dan memilih media yang akan digunakan serta memajang hasil pekerjaanya di media sosial sebagai bentuk kepemilikan murid
Memiliki aset yang mendukung; minat dan bakat murid, guru yang kompeten, sarana dan prasarana yang memadai, waktu untuk melakukan program ini sesuai dengan alokasi yang ada.
• Yang dilakukan pada Aksi Nyata, berikut alasan mengapa melaksanakan Aksi tersebut
Program ini merupakan bentuk kolaborasi mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia ( Rahmat Sodik – CGP – Guru Matematika , Dina Maryani dan Tuti Indrayani – Guru Bahasa Indonesia) terdiri atas 5 rombel dan sekaligus merupakan kolaborasi perdana. Program ini termasuk tes sumatif kelas 9 SMP berupa ujian praktik sebagai salah satu syarat kelulusan murid. Jika tahun-tahun sebelumnya guru memberikan tes masing-masing 1 mapel 1 tugas maka diharapkan dengan adanya kolaborasi beberapa mapel akan meringankan beban para murid 1 tugas untuk beberapa mapel. Projek ini membutuhkan waktu selama 3 minggu ,dimulai dari para murid membuat perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan ( mengumpulkan produk). Para murid bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 7-8 orang/kelompok, program ini termasuk kegiatan intrakurikuler jadi pengerjaan projeknya didalam jadwal pembelajaran mapel Matematika dan Bahasa Indonesia, para murid di berikan keleluasaan untuk memilih tempat pengerjaan projek diluar kelas atau didalam kelas dengan pendampingan oleh guru yang bersangkutan.
Para murid ditantang mengaplikasikan teori kesebangunan untuk menghitung tinggi bangunan yang berada di lingkungan sekolah tanpa harus menaiki bangunan tersebut kemudian kegiatan tersebut disampaikan dalam bentuk berita, program/kegiatan sekolah ini diharapkan bisa membangun karakter profil pelajar pancasila dan kepemimpinan murid ( suara, pilihan dan kepemilikan murid):
- Mampu bergotong royong. Kepemimpinan murid memungkinkan murid  untuk terlibat dan berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama dan berkontribusi dalam masyarakat yang lebih luas.
- Kreatif. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid memungkinkan murid untuk terekspos pada pengalaman belajar otentik yang menuntut mereka untuk mampu melihat permasalahan dan secara kreatif berusaha mencari solusi atas permasalahan tersebut.
- Mandiri. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggung jawab pada proses pembelajarannya sendiri.
- Dapat berpikir kritis. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mendorong murid untuk memiliki kemampuan berpikir kritits karena mereka akan belajar untuk membuat pilihan dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.
Saat tahap perencanaan para murid membentuk kelompoknya sendiri antara 7-8 orang yang menurut mereka nyaman namun guru memberikan syarat harus campuran murid pondok dan non pondok agar terpenuhinya perangkat smartphone, non pondok tidak memiliki smartphone karena ada aturan dipondok tidak diperkenankan membawa smartphone, mereka juga memilih ketua kelompok sendiri dilanjutkan membuat perencanaan persiapan projek.
Pada tahap pelaksanaan projek, murid bergotong royong menjawab tantangan yang diberikan guru mapel yang bersangkutan, mereka terjun ke lapangan mengadakan observasi dan pengerjaan projeknya, mereka dituntut untuk bisa membagi pekerjaan dan waktu pengerjaan projek.
Terakhir di tahap pelaporan, murid mengumpulkan produk berupa video berita dengan memanpaatkan smartphone yang mereka miliki, guru memberikan kebebasan kepada para murid untuk menggunakan aplikasi, bentuk penyampaian, kalimat, situasi atau tema dan tambahan-tambahan lainnya sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Guru melakukan penilaian dan memilih beberapa produk untuk diupload di youtube dengan terlebih dahulu meminta izin pada murid. Penilaian yang diterapkan berupa penilaian diri/kelompok, penilaian observasi selama pembelajaran dan penilaian produk.
Kegiatan tersebut diatas merupakan upaya guru dalam menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya dimana murid memiliki suara, pilihan dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.
• Hasil dari Aksi Nyata yang  dilakukanÂ
Kolaborasi guru mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia terlaksana cukup baik, para murid bekerja dalam kelompok dan mampu menyelesaikan tugas projek yang diberikan. Secara keseluruhan para murid bisa menyelesaikan projeknya sesuai versinya masing-masing , produk yang terkumpul sangat beragam, tujuan program yang diharapkan juga terpenuhi murid mampu menghitung tinggi bangunan dengan menggunkan konsep kesebangunan matematika,serta mampu menulis dan menyampaikan berita dan membuat video berita yang informatif dan menarik.
Perasaan ( Feelings)
Perasaan ketika atau setelah menjalankan aksi nyata, saya merasa senang program ini bisa terlaksana, walaupun baru pertama kali kolaborasi bersama mapel lain. Diawal saya khawatir apakah program ini bisa berjalan atau tidak, keraguan apakah guru yang akan diajak berkolaborasi bersedia atau tidak , dan terutama murid-murid akan memberikan respon positif atau sebaliknya. Saya merasa lega semua kehawatiran saya tidak terjadi justru sebaliknya rekan-rekan bersedia dan para murid bahkan mereka sangat antusias mengerjakan projek ini. Ketika menjalankan program ini sangat bahagia saat melihat murid bisa bekerjasama dalam kelompok, mandiri dalam mengatur dan merencanakan sesuatu, bisa mengekspresikan minat dan bakat mereka dan yang paling penting mereka menikmati proses pembelajarannya. Saya merasa senang dan kaget ketika melihat anak mengeluarkan ide-ide kreatifnya dan bakat terpendamnya. Saya juga merasa puas saat murid bisa menyelesaikan projek tepat pada waktunya dan produk yang dihasilkan sesuai kriteria dan menarik.
Pembelajaran ( Findings)
Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan keseluruhan Aksi  ( baik dari kegagalan maupun keberhasilan)
Banyak sekali pembelajaran yang bisa saya ambil dari pelaksanaan aksi nyata. Saya merasa kaget ada murid yang kalau sedang pembelajaran matematika dikelas secara teori dan menjawab soal secara teks yang berupa angka dan tulisan mereka lancar malah mahir namun pada saat dibawa kedalam dunia nyata dan harus mempraktikannya dia kebingungan, tekniknya bagaimana, apa yang harus dilakukan, butuh adaptasi dan pendampingan sebaliknya ada murid biasa namun saat dibawa ke ranah kontekstual dengan cepat bisa menterjemahkannya. Dengan kegiatan ini melatih para murid  menkoneksikan antara materi ajar dengan kontekstual. Melebihi dari ekspektasi saya sebagai guru ternyata kemampuan mereka menggunakan IT jauh lebih mahir dari gurunya. Saya banyak belajar dari murid, saya juga belajar mengatur para murid selama pendampingan mengerjakan projeknya, karena tidak mudah bisa melayani mereka yang lumayan beragam.
Penerapan ke Depan ( Future)
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang
Masih ada kekurangan saat melakukan aksi nyata diatas. Sebenarnya rencana awal kami berkolaborasi dengan 3 mapel Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris namun yang dapat terlaksana secara menyeluruh baru 2 mapel saja Matematika dan Bahasa Indonesia, dengan perencanaan dan persiapan yang lebih matang kedepan diharapkan bisa mengajak lebih banyak guru untuk berkolaborasi pengerjaan projek. Membuat jadwal/agenda pengerjaan projek lebih terinci dan tersusun dengan baik, kemudian memperbaiki instrumen penilaian yang bisa menilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dan yang paling penting profil pelajar pancasila yang diharapkan tercapai. Saat perencanaan diawal melibatkan para murid untuk berdiskusi lebih intens agar bisa menggali keinginan dan minat mereka, sehingga mereka bisa lebih banyak kontribusinya. Kedepan saya akan merencanakan lagi program yang bisa menghubungkan antara teori yang diaplikasikan kedalam dunia nyata karena kegiatan ini bisa menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
Penulis : Rahmat Sodik – SMP Darul Falah 2
Calon Guru Penggerak Angkatan 4
Kabupaten Bandung Barat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H