Mohon tunggu...
Rahmat Setiadi
Rahmat Setiadi Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Saya suka baca-tulis dan nonton film.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Geopark Ciletuh dan Ikon Sukabumi Mr P

18 Januari 2023   13:48 Diperbarui: 18 Januari 2023   13:58 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dari asset kompas.com

Penamaan salah satu karang yang viral menjadi fenomena tersendiri dalam mendongkrak publikasi dari Geopark Ciletuh yang membuat kawasan yang meliputi 8 ( delapan ) kecamatan itu turut terangkat. Nama-nama Kecamatan yang meliputi kawasan taman bumi ( GEO Park ) adalah Kota Palabuhanratu, Kecamatan Cisolok, Kecamatan Cikakak, Kecamatan Simpenan, Kecamatan Waluran, Kecamatan Ciemas, Kecamatan Ciracap, Kecamatan Surade. Dan secara umum mematenkan kabupaten Sukabumi sebagai tujuan wisata Geopark.

Ada banyak obyek wisata  yang tersebar di delapan kecamatan kawasan taman bumi ini. Dari dataran tinggi ( puncak darma ), deretan tebing, air terjun, sampai persawahan, dan lautan beserta pulau-pulaunya yang  tentu memiliki potensi ekonomi yang sangat istimewa bagi Sukabumi.  Dan di awal berakhirnya masa PPKM yang mencuat dari Geopark ini dengan obyek karang Mr P, setelah pengobatan patah tulang, pencak silat Cimande, cerita seputar Nyi Roro Kidul dan lain sebagainya yang menjadi Sukabumi terkenal.

Tulisan dari berbagai sumber ini lebih memfokuskan pada sebutan, nama obyek wisata yang viral dari video yang sepertinya kurang patut. Jika saja ikon karang Mr.P ini bisa turut mewarnai edukasi seks yang mendunia, apakah berarti mitos sekonyong-konyong bisa diterima? Telah disepakati bahwa Geopark merupakan perpaduan budaya dan geologi, hal ini berarti apa yang disebut tidak mengada-ada itu merupakan fakta dan bukan mitos? Hahah! Entahlah. Kita tunggu hasil kajian para ahli terhadap Geopark Karang yang viral itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun