Syetan, iblis musuh yang nyata eksternal, punya waktu jeda. Dan nafsu, bahaya laten internal yang bersemayam dalam diri manusia. Hanya ketaatan pada iman dan tawakal saja yang mengcounter perkara-perkara yang menjerumuskan manusia. Yang menentukan ia beruntung yaitu yang beriman pada adanya kehidupan akherat. Atau ia merugi, yaitu siapa yang ragu tentangnya ( Qs.Saba :21 ).
Semoga "kita" bisa mengalahkan syetan yang kemudian kita  mengendalikan nafsu. Aamin yaa Robb. Mohon maaf lahir batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H