Â
SMK Terpadu Kitri Bakti yang beralamat di Perum Graha Asri 4, Jl. Ciliwung Raya no. B9 Desa Simpangan Kecamatan Cikarang Utara Kab Bekasi, mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa ( LDKS ). Acara tahun ini dilaksanakan di Mekar Buana Tegal Waru, Loji, Kabupaten Kerawang pada hari Sabtu-Minggu, tanggal 5 dan 6 November 2022.Hadir dalam kesempatan ini Kepala Sekolah Kitri Bakti Bp Rully Desman, S.S. Beliau dalam sambutannya mengatakan bahwa latihan yang diselenggarakan jauh dari tempat tinggal itu bertujuan untuk  membangkitkan jiwa lebih dekat kepada alam. " Kalian adalah calon-calon pemimpin bangsa Indonesia di masa depan, harus punya tanggung jawab dan dedikasi tinggi. Dan jangan lupa, alam sekitar harus dijaga dengan baik. Lihat sekitar kalian, indah dan segar." Kata Kepala Sekolah di hadapan para siswanya.
Hal yang serupa juga disampaikan oleh Bp Sumaryono, M.Si. sebagai Wakasek Bidang Kesiswaan sekaligus ketua pelaksana kegiatan LDKS tahun ini. Beliau menambahkan bahwa kemandirian siswa harus dibangun secara bersama-sama.
Lebih lanjut Pak Maryono, MSi mengatakan bahwa Kepala Sekolah turut memberikan materi tentang pergaulan bebas. Berikut sekilas petikannya.
Orang tua tidak pernah bisa melepaskan tanggunerhadap anak. Sejak bayi hingga besar bahkan sampai anak- anaknya dewasa dan berumahtangga, orang tua tetap memperhatikan dan berusaha menjadi jalan keluar atas masalah anaknya. Â Namun masa- masa remaja menjadi sasaran perhatian yang serius. Masa-masa ketika anak mulai berpacaran kerap menjadikan orang tua cenderung berhati-hati dalam menyikapi perilaku anaknya.Â
Narkoba, tawuran, dan bermain-main terlalu lama hingga pulang ke rumah sampai larut malam menjadi hal yang rawan dilakukan oleh para remaja. Ada saja alasan anak untuk menutupi pergaulan mereka dari orang tuanya. Bahkan ada anak yang pada gilirannya pandai berbohong.
Bisa dikatakan bahwa setiap orang tua dapat mengetahui jika anaknya sedang berbohong. Beda pertanyaan dengan jawaban serta mengubah topik atau mengatakan hal yang tidak relevan sering dilakukan anak saat diketahui ia terlambat pulang sekolah. Kadang suara lebih tinggi dari biasanya, menghindari kontak mata dan gerakan matanya cepat. Hal tersebut secara tidak sengaja dilakukan sang anak, yang ia sadari setelahnya hingga ia mendadak gugup. Jika orang tua salah menanggapi, bisa merenggangkan komunikasi selanjutnya.
Dalam materi pergaulan bebas itu juga dikatakan bahwa apa yang siswa-siswi lakukan dihadapan orang tua bisa ketahuan walaupun apa yang terjadi tidak  dikatakan secara langsung oleh sang anak.
"Jika kalian menjaga jarak dan memegang benda terdekat misalnya, atau mendadak batuk dan berkeringat, itu orang tua sudah tahu kalau kalian sedang berbohong. Dan itu tidak kalian sadari. Percaya deh, kalian pasti melakukan hal-hal yang bisa terbaca dari gerak tubuh." Pungkasnya.
 "Ada pula yang menghindar ketika ditanya, jalan aja. Sering berkedip, salah tingkah atau menutup mata. Ini sudah ciri-ciri umum. Tapi walaupun tidak begitu, pokoknya ada saja gerak-gerik yang menunjukkan kalian menyembunyikan sesuatu. Apalagi kalau anak mulai pacaran. Anak yang mulai pacaran itu akan serba salah di depan orang tuanya." Tambahnya yang membuat para siswa tertawa ringan.
 Rangkaian acara Latihan keakraban dasar kepemimpinan siswa ala out door membuat peserta didik antusias. Interaksi guru dan murid terjalin harmonis penuh. Dari tanya jawab yang dilakukan para guru disambut dengan penuh semangat, yang menunjukkan bahwa siswa menangkap dengan baik materi-materi yang diberikan.
Acara LDKS selama dua hari berlangsung lancar tanpa ada kendala. Rombongan Sekolah Terpadu Kitri Bakti kembali ke Bekasi Minggu siang. Seluruh peserta berkumpul di halaman sekolah sebelum pulang ke rumah masing-masing. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar sesuai yang direncanakan. Kata Pak Maryono MSi mengakhiri perbincangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H