Dan terakhir, Partai Nasdem, betapapun misalnya kecewa tidak lagi bisa menempatkan kadernya di posisi Jaksa Agung, tentu tidak perlu menyampaikan kekecewaan itu secara terbuka karena justru akan mengundang pertanyaan publik, apa kepentingan politik yang dipertahankan dari posisi Jaksa Agung, yang memang sudah seharusnya bekerja bak pendekar yang matanya tertutup yang bisa mengayunkan sisi tajamnya pedang kemanapun ia kibaskan?
Partai Nasdem pasti juga sangat mendukung penuh, komitmen Presiden Jokowi dalam penegakan hukum di periode keduanya. Simak saja apa yang disampaikan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh soal kepastian Jokowi tak akan lagi mengangkat Jaksa Agung bukan dari parpol:
"Apapun juga terserah Bapak Presiden," demikian kata Surya, di Gedung Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (14/8).
Meski di lain kesempatan, Surya Paloh juga menyampaikan bahwa belum tentu Jaksa Agung non parpol akan bisa bekerja lebih baik.
"Belum tentu (lebih baik), siapa bilang lebih, kan belum tentu juga. Bisa lebih bobrok juga," kata Surya Paloh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jum'at (16/8/2019).
Tapi apapun yang disampaikan pemilik Media Group itu, toh apa yang disampaikan Presiden Jokowi sudah dianggap sebagai angin segar seperti tercermin dari begitu banyaknya kalangan yang menilai bahwa posisi Jaksa Agung memang sepatutnya tidak diserahkan oleh figure yang punya keterkaitan dengan partai politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H