Desa Bumi Harjo, Batanghari, Lampung Timur - 14/19 Januari 2024
Kelompok 144 KKN ITERA telah mengambil langkah signifikan menuju pembangunan komunitas yang berkelanjutan dengan program andalannya yang berfokus pada pengelolaan limbah rumah tangga untuk meningkatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Bumi Harjo. Inisiatif ini mencakup tiga kegiatan utama: pembuatan semprotan anti nyamuk dari serai dan kulit jeruk, produksi lilin aromaterapi dari minyak jelantah, dan pengembangan pestisida alami dari kulit bawang dan ekstrak daun pepaya. Tujuan utama dari program ini adalah mendorong dan mengembangkan produk UMKM baru dengan memanfaatkan limbah rumah tangga, sehingga dapat meningkatkan perekonomian lokal. Pada tanggal 14 Januari 2024, selama minggu ketiga Program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kelompok 144 mengadakan sesi penyuluhan dan pelatihan yang komprehensif tentang pengembangan UMKM di Desa Bumi Harjo. Â
Acara dimulai dengan sosialisasi pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah, yang berlangsung dari pukul 09.00 - 11.30 WIB. Sesi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang minyak jelantah yang sering dibuang begitu saja dan menginspirasi transformasinya menjadi produk bernilai tinggi, berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi masyarakat. Lokakarya menarik minat besar dari wanita setempat, yang secara aktif berpartisipasi dalam mempelajari proses pembuatan lilin. Kepala Desa Bumi Harjo, Bapak Mahfud Sidiq, S.Pd, juga menghadiri acara tersebut, menekankan dukungan desa untuk inisiatif semacam ini.
Setelah lokakarya pembuatan lilin, sesi siang fokus pada pembuatan semprotan anti nyamuk dari limbah kulit jeruk dan serai. Dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, anggota PKK dan ibu-ibu KADER Desa Bumi Harjo dengan sukarela menyumbangkan waktu dan tenaga mereka untuk berpartisipasi dalam program ini. Inisiatif ini mencerminkan komitmen bersama terhadap kesehatan lingkungan dan mengatasi risiko penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, terutama Demam Berdarah Dengue (DBD). Penggunaan bahan alami seperti serai dan kulit jeruk menambah dimensi ramah lingkungan pada produk, meningkatkan daya jualnya.Â
Dihari yang berbeda,pada tanggal 19 Januari 2024, di kediaman Bapak Muslikan, ketua kelompok tani setempat, kegiatan terakhir berfokus pada pembuatan pestisida alami dari kulit bawang dan ekstrak daun pepaya. Dari pukul 19.00 - 22.00 WIB, acara ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa kepada komunitas kelompok pertanian setempat dan berbagi ilmu kepada mereka tentang manfaat dan prosedur produksi pestisida organik. Demonstrasi praktik pembuatan pestisida dari kulit bawang dan daun pepaya memperlihatkan pendekatan inovatif yang diadopsi oleh kelompok KKN. Bapak Mahfud Sidiq, S.Pd, Kepala Desa Bumi Harjo, dan anggota komunitas pertanian setempat turut serta secara aktif, mengungkapkan antisipasi mereka terhadap biaya pestisida yang lebih rendah dan kualitas tanaman yang lebih baik tanpa bahan kimia tambahan.Â
Dalam pernyataannya, Bapak Muslikan menyampaikan rasa terima kasih, "Kami berharap pengetahuan yang dibagikan oleh mahasiswa KKN dapat kami manfaatkan secara maksimal, mengurangi pengeluaran kami untuk pembelian bahan kimia dan meningkatkan kualitas tanaman kami untuk dikonsumsi." Kelompok 144 KKN ITERA tetap berkomitmen untuk mendorong praktik berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Desa Bumi Harjo melalui solusi pengelolaan limbah inovatif.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H