Mohon tunggu...
rahmat ridho
rahmat ridho Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

saya akan menulis berbagai macam artikel yang membahas isu lingkungan, energi terbarukan, pertanian, sumber daya alam. semoga bermanfaat bagi pembaca

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

2023: Tahun Terpanas yang Pernah Tercatat di Bumi- Apa Artinya dan Mengapa Ini Penting?

22 Juli 2024   08:48 Diperbarui: 22 Juli 2024   08:54 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.acs.org/

Melihat ke depan

Meskipun laporan WMO berfokus pada data observasi dan bukan proyeksi masa depan, rekor suhu hangat tahun 2023 memiliki implikasi bagi pemahaman kita tentang perubahan iklim di masa depan:

  1. Hal ini menunjukkan bahwa pemanasan mungkin berlangsung lebih cepat daripada yang diproyeksikan beberapa model.
  2. Ini menekankan urgensi aksi iklim untuk mencegah terlampauinya ambang batas suhu kritis.
  3. Hal ini memberikan gambaran sekilas tentang apa yang mungkin menjadi "kenormalan baru" dalam beberapa dekade mendatang jika emisi terus berlanjut tanpa adanya pengurangan.
  4. Hal ini menggarisbawahi perlunya peningkatan pemantauan iklim untuk melacak perubahan cepat ini.

Kesimpulan

Konfirmasi WMO bahwa tahun 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat di Bumi adalah pengingat nyata akan realitas perubahan iklim. Ini bukan sekadar peningkatan kecil dari rekor sebelumnya, tetapi lompatan signifikan yang sejalan dengan dan memperkuat tren pemanasan jangka panjang.

Pemecahan rekor suhu yang konsisten - setiap tahun, setiap bulan, dan di berbagai bagian sistem Bumi - menggambarkan gambaran yang jelas tentang dunia yang memanas dengan cepat. Pemanasan ini bukan hanya masalah angka; hal itu sudah berdampak nyata pada pola cuaca, ekosistem, dan masyarakat manusia di seluruh dunia.

Meskipun faktor alam seperti El Nio berkontribusi terhadap suhu ekstrem tahun 2023, pemicu utamanya tetaplah meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akibat aktivitas manusia. Dengan demikian, rekor suhu ini berfungsi sebagai peringatan sekaligus ajakan untuk bertindak.

Kedekatan suhu tahun 2023 dengan ambang batas 1,5C yang ditekankan dalam Perjanjian Paris khususnya mengkhawatirkan. Meskipun kita belum secara permanen melewati ambang batas ini, tahun 2023 memberi kita pratinjau tentang seperti apa dunia seperti itu nantinya - dan dampak yang telah kita lihat menunjukkan bahwa masa depan seperti itu harus kita hindari.

Seiring dengan kemajuan kita, pemantauan dan analisis suhu global yang berkelanjutan akan menjadi sangat penting. Namun, yang lebih penting lagi adalah tindakan yang kita ambil dalam menanggapi informasi ini. Rekor panas tahun 2023 memperjelas bahwa tindakan yang ambisius dan mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca diperlukan untuk mencegah dampak potensial yang paling parah dari perubahan iklim.

Dalam menghadapi suhu yang memecahkan rekor ini, langkah ke depan harus melibatkan tidak hanya pengamatan dan analisis ilmiah yang berkelanjutan tetapi juga tindakan kebijakan yang tegas, inovasi teknologi, dan perubahan sosial untuk mengatasi akar penyebab pemanasan global. Termometer telah berbicara - sekarang giliran kita untuk menanggapinya.

Sumber:

State of the Global Climate 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun