Mohon tunggu...
rahmat ridho
rahmat ridho Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

saya akan menulis berbagai macam artikel yang membahas isu lingkungan, energi terbarukan, pertanian, sumber daya alam. semoga bermanfaat bagi pembaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hubungan Tersembunyi: Bagaimana Hilangnya Keanekaragaman Hayati Berdampak pada Penyimpanan Karbon Bumi

17 Juli 2024   11:39 Diperbarui: 17 Juli 2024   11:44 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan ke Depan: Mengintegrasikan Keanekaragaman Hayati dan Aksi Iklim

Hubungan rumit antara keanekaragaman hayati dan penyimpanan karbon menggarisbawahi perlunya pendekatan terpadu terhadap tantangan lingkungan. Perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati bukanlah isu yang terpisah, tetapi krisis yang saling terkait erat yang memerlukan respons terkoordinasi.

Beberapa langkah kunci untuk bergerak maju meliputi:

  1. Memasukkan keanekaragaman hayati ke dalam model iklim: Ilmuwan iklim dan pakar ekologi perlu bekerja sama untuk mengembangkan model yang lebih komprehensif yang memperhitungkan peran keanekaragaman hayati dalam siklus karbon.
  2. Menyelaraskan tujuan kebijakan: Target konservasi, seperti yang ditetapkan oleh Konvensi Keanekaragaman Hayati, harus diselaraskan dengan target iklim seperti yang ada dalam Perjanjian Paris.
  3. Mempromosikan solusi berbasis alam: Strategi yang memanfaatkan kekuatan alam untuk mengatasi perubahan iklim sambil mendukung keanekaragaman hayati harus diprioritaskan.
  4. Meningkatkan pemantauan dan penelitian: Penelitian berkelanjutan mengenai hubungan antara keanekaragaman hayati, fungsi ekosistem, dan penyimpanan karbon sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat.
  5. Kesadaran dan pendidikan publik: Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya keanekaragaman hayati untuk pengaturan iklim dapat membantu membangun dukungan bagi upaya konservasi.
  6. Mendukung masyarakat adat dan lokal: Banyak wilayah dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia dikelola oleh masyarakat adat. Mendukung hak dan pengetahuan tradisional mereka dapat menjadi cara yang efektif untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan stok karbon.

Kesimpulan

Hubungan antara hilangnya keanekaragaman hayati dan berkurangnya penyimpanan karbon merupakan aspek penting namun sering kali diabaikan dari tantangan lingkungan planet kita. Seperti yang diungkapkan dalam studi di Nature Communications, potensi hilangnya penyimpanan karbon akibat menurunnya keanekaragaman hayati cukup besar, dengan implikasi yang luas bagi upaya mitigasi perubahan iklim global.

Hubungan ini menggarisbawahi sifat saling terhubung dari sistem Bumi dan perlunya pendekatan holistik terhadap konservasi lingkungan. Jelas bahwa upaya untuk memerangi perubahan iklim harus berjalan seiring dengan pelestarian dan pemulihan keanekaragaman hayati.

Saat kita melangkah maju, sangat penting bagi kita untuk menyadari nilai keanekaragaman hayati, bukan hanya karena nilai intrinsiknya, tetapi juga karena perannya yang vital dalam mengatur iklim planet kita. Dengan melindungi dan memulihkan kekayaan kehidupan di Bumi, kita tidak hanya melestarikan keajaiban alam untuk generasi mendatang, tetapi juga menjaga kapasitas planet kita untuk mengurangi perubahan iklim.

Jalan ke depan penuh tantangan, yang membutuhkan upaya terkoordinasi lintas disiplin ilmu, bidang kebijakan, dan masyarakat global. Namun, dengan mengakui dan bertindak atas hubungan penting antara keanekaragaman hayati dan penyimpanan karbon, kita membuka jalan baru untuk mengatasi beberapa masalah lingkungan yang paling mendesak di zaman kita.

Pada akhirnya, melestarikan keanekaragaman hayati di Bumi bukan sekadar menyelamatkan spesies -- tetapi menyelamatkan diri kita sendiri dan planet yang kita sebut rumah.

SUMBER:

https://www.nature.com/articles/s41467-024-47872-7

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun