Mohon tunggu...
rahmat ridho
rahmat ridho Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

saya akan menulis berbagai macam artikel yang membahas isu lingkungan, energi terbarukan, pertanian, sumber daya alam. semoga bermanfaat bagi pembaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Lanskap Energi Indonesia: Menyeimbangkan Bahan Bakar Fosil dan Ambisi Energi Terbarukan

23 Mei 2024   09:34 Diperbarui: 23 Mei 2024   09:41 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PLTB-Sidrap: https: www.wikiwand.com

Jalan ke Depan

Mengatasi tantangan-tantangan ini merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan transisi energi terbarukan di Indonesia.  Indonesia didorong untuk menghapus subsidi bahan bakar fosil, membentuk kementerian khusus untuk energi terbarukan, meningkatkan manajemen jaringan listrik, memobilisasi sumber daya dalam negeri untuk pengembangan energi terbarukan, dan memfasilitasi masuknya investor internasional.  Ketergantungan yang terus menerus pada bahan bakar fosil dapat menyebabkan aset batubara terlantar dan kerugian investasi yang signifikan karena energi terbarukan dengan cepat menjadi lebih hemat biaya secara global.

Memanfaatkan Angin:

Tenaga angin di Indonesia memberikan peluang yang unik, terutama untuk pembangkit listrik skala kecil dan menengah. Meskipun kecepatan angin rata-rata membatasi kelayakan ladang angin skala besar, lokasi seperti Pulau Sumba menawarkan potensi untuk proyek-proyek energi angin yang layak secara ekonomi.  Pemasangan pembangkit listrik tenaga angin Sidrap 75 MW di Sulawesi Selatan baru-baru ini, yang merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, menandakan sebuah langkah untuk memanfaatkan sumber daya ini.

Merangkul Energi Matahari

Sektor tenaga surya fotovoltaik (PV) di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, namun masih menghadapi tantangan terkait konsistensi kebijakan, tarif dan insentif yang menarik, serta kesiapan jaringan.  Kurangnya langkah-langkah yang mendukung menghambat adopsi tenaga surya secara luas, termasuk di daerah pedesaan.

Tenaga Pasang Surut: Potensi yang belum dimanfaatkan

Kepulauan Indonesia yang luas, dengan lebih dari 17.000 pulau, menawarkan potensi yang besar untuk pengembangan tenaga pasang surut. Selat Alas, sebuah bentangan lautan sepanjang 50 km antara Pulau Lombok dan Sumbawa, berpotensi menghasilkan 640 GWh energi setiap tahunnya dari tenaga pasang surut.  Namun, terlepas dari potensi ini, belum ada fasilitas tenaga pasang surut di Indonesia yang telah dikembangkan, menyoroti perlunya eksplorasi lebih lanjut dan investasi dalam sumber daya terbarukan ini.

Transisi yang sangat penting

Lanskap energi Indonesia berada di persimpangan jalan. Meskipun bahan bakar fosil secara historis telah memainkan peran penting, potensi energi terbarukan di Indonesia tidak dapat dipungkiri.  Keberhasilan dalam menavigasi transisi menuju masa depan energi yang lebih bersih akan membutuhkan pendekatan yang komprehensif, termasuk:

Reformasi Kebijakan: Menetapkan peraturan yang konsisten dan mendukung untuk menarik investasi domestik dan internasional dalam energi terbarukan.


Dukungan Finansial: Memobilisasi sumber daya domestik dan menarik pembiayaan internasional untuk menjembatani kesenjangan investasi untuk proyek-proyek energi terbarukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun