Kualitas udara yang buruk juga dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan dan struktur lainnya. Bangunan dan struktur merupakan aset penting bagi manusia yang digunakan untuk berbagai keperluan, seperti tempat tinggal, tempat kerja, tempat ibadah, tempat wisata, sarana transportasi, sarana komunikasi, sarana pertahanan, dan lain-lain. Kerusakan pada bangunan dan struktur dapat menimbulkan kerugian ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
Beberapa dampak kualitas udara yang buruk terhadap bangunan dan struktur antara lain:
- Menyebabkan korosi pada logam. Polutan udara seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), ozon permukaan (O3), karbon dioksida (CO2), partikel polutan (PM), asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam karbonat (H2CO3), dan garam dapat bereaksi dengan logam dan membentuk lapisan karat atau oksida yang melemahkan logam. Korosi pada logam dapat mengurangi kekuatan struktur bangunan atau konstruksi.
- Menyebabkan retak pada beton. Polutan udara seperti karbon dioksida (CO2) dapat bereaksi dengan kapur dalam beton dan membentuk kalsium karbonat (CaCO3) yang mengurangi porositas beton. Hal ini dapat menyebabkan retak pada beton akibat perbedaan tekanan atau suhu. Retak pada beton dapat mengurangi kekuatan struktur bangunan atau konstruksi.
- Menyebabkan kerusakan pada batu. Polutan udara seperti sulfur dioksida (SO2) dapat bereaksi dengan batu kapur atau marmer yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3) dan membentuk gipsum (CaSO4) yang mudah larut dalam air. Hal ini dapat menyebabkan erosi atau pelapukan pada batu. Kerusakan pada batu dapat mengurangi estetika atau nilai sejarah bangunan atau monumen.
Kesimpulan
Kualitas udara yang buruk merupakan masalah lingkungan yang serius yang harus segera ditangani. Kualitas udara yang buruk dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia, flora dan fauna, serta bangunan dan struktur lainnya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kualitas udara yang buruk termasuk:
- Pengurangan Emisi: Mengurangi emisi polutan udara dari sumber-sumber utama seperti kendaraan bermotor, industri, dan pembangkit listrik dengan menggunakan teknologi yang lebih bersih dan ramah lingkungan, serta mendorong beralih ke sumber energi terbarukan.
- Regulasi dan Kebijakan: Memperketat regulasi dan kebijakan terkait dengan kontrol polusi udara, termasuk pengawasan emisi dan penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pelanggaran.
- Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak kualitas udara yang buruk dan mendorong tindakan individu seperti penggunaan transportasi umum, berbagi kendaraan, dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
- Teknologi Pembersihan Udara: Mengembangkan dan menerapkan teknologi pembersihan udara yang efisien seperti filter udara, sistem kontrol emisi, dan teknologi pemulihan energi.
- Penghijauan Kota: Meningkatkan vegetasi kota dengan menanam pohon-pohon dan tanaman lainnya yang dapat membantu menyaring polutan udara dan meningkatkan kualitas udara di lingkungan perkotaan.
- Kerjasama Internasional: Berpartisipasi dalam kerjasama internasional untuk mengatasi masalah polusi udara lintas batas, karena polusi udara tidak mengenal batas negara.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat berkontribusi pada perbaikan kualitas udara, melindungi kesehatan manusia, menjaga keanekaragaman hayati, dan memelihara aset-aset budaya dan lingkungan yang berharga. Ini adalah langkah-langkah penting menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
