Mohon tunggu...
Rahmat J
Rahmat J Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pekerja Sosial

Rahmat is my name. The one who's studying to write.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Esensi Talkshow, English Corner, Dari Hasanuddin English Community (HEC) untuk Disabilitas

28 November 2014   03:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:39 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu kami (HEC) mendapatkan kesempatan untuk mengisi acara talk show, English Corner di stasiun TVRI. Dalam acara ini ada tiga narasumber atau speaker yaitu saya sendiri, Rahmat selaku Presiden HEC, Nunu sebagai ketua English Fullday (EFD) dan Fajrin selaku  perwakilan dari Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) serta presenter yang dipandu oleh Kaka' Frida dan dalam acara ini bahasa Inggris menjadi media untuk penyampaian diskusi kami.

Dalam acara tersebut kami berkesempatan untuk  memperkenalkan apa itu HEC, apa-apa saja programnya dan apa-apa yang telah dilakukan. Pada satu kesempatan saya mencoba mengurai program-program HEC bahwa HEC memiliki beberapa program. Kami membagi program menjadi dua bagian, program reguler dan program sosial. Untuk program reguler HEC memiliki tiga program yang pertama TOEFL Learning yang dilaksanakan setiap hari rabu, pukul 16.00 WITA di Gedung Ipteks, Unhas, yang kedua Weekly Discussion pada hari Jum’at di tempat dan waktu yang sama dan yang ketiga EFD yang dilaksanakan setiap satu kali dalam setahun sedangkan untuk program sosial, HEC memiliki Panti Asuhan binaan yang berlokasi di Jl. Antang dengan mengajarkan bahasa Inggris . Selain di panti asuhan HEC juga bermitra dengan PERTUNI. Di sana kami juga mengajarkan bahasa Inggris selain mengajarkan bahasa Inggris kami juga banyak melakukan pendampingan-pendampingan kepada mereka misalnya ketika mereka melaksanakan ujian sekolah, atau ketika mereka ingin mensosialisasikan program-program mereka di tempat-tempat tertentu serta  pendampingan-pendampingan lainnya.

Dalam diskusi ini pertanyaan-pertanyaan mengenai seputar program-program sosial HEC lebih dititikberatkan. Oleh karena itu kami sengaja mengajak salah satu perwakilan dari PERTUNI agar diskusi ini lebih hidup. Selain itu kami berharap melalui acara on air di TV ini orang-orang akan tahu apa itu PERTUNI, apa saja kegiatan-kegiatan mereka dan apa-apa yang mereka inginkan.

Adalah Fajrin, Wakil Sekretaris PERTUNI, yang saat ini menuntut ilmu  di bangku  sekolah umum, SMA Negeri 1 Makassar, telah meluapkan segala bentuk emosi, cinta dan perasaan melalui diskusi ini.  Keinginannya yang ingin dicapai sebagai Radio Announcer membuat Fajrin harus bekerja keras dengan segala keterbatasannya. Fajrin tak pernah merasa lelah menghadapi hambatan untuk bisa mencapai mimpi-mimpinya. “Sebagai kaum disabilitas kami merasa tak perlu banyak mengeluh dan lakukan yang terbaik” Ungkapnya!. Selain itu Fajrin juga menyampaikan keinginannya untuk bisa mendapatkan perlakuan yang sama dengan orang yang normal, mendapatkan pendidikan dan perhatian yang sama umumnya pada masyarakat khususnya pada pemerintah.

Harapan kami dari acara tersebut  yaitu bagaimana menumbuhkan sikap kepedulian kita terhadap kaum disabilitas, mengajak kepada semua lapisan masyarakat untuk mengenal dan mempedulikan mereka memahami apa yang mereka rasakan, dan menghilangkan segala bentuk diskriminasi terhadap mereka. Karena kita dan mereka sama-sama ciptaan tuhan  namun kita hanya sedikit lebih beruntung dari mereka. Hidup ini buka hanya sekedar bangun, kemudian sarapan dan berangkat beraktifitas, setelah itu tidur kembali tetapi kita juga harus memikirkan dan membantu saudara kita yang sedang mengalami kesulitan serta membutuhkan bantuan kita (hablum minannas). Seperti sabda dari Rosulullah Muhammad Saw “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain."

'"Dalam hidup bukan soal menjadi yang terbaik ataukah menjadi yang terburuk

Yang penting adalah bagaimana kita melakukan hal terbaik bagi sesama tanpa harus memandang siapa, agama, dan bagaimana mereka

Serta sebisa dan sekuatnya kita menghindari hal terburuk, walau terkadang setelah kesudahan yang buruk ada hikmah emas yang tercantum di dalamnya". (Fajrin)

[caption id="attachment_356510" align="aligncenter" width="504" caption="Kanan Rahmat, Nunu dan Fajrin"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun