Kapan dunia dan seluruh kehidupan akan berakhir, adalah hak prerogatif Sang Pencipta. Kita sebagai makhluk-Nya tidak ada hak untuk menerka atau bahkan mengklaim tentang kapan waktu terjadinya kiamat. Itu adalah sesuatu kebohngan yang sangat besar jika kita mengklaim dan mempengaruhi kapan terjadinya kiamat. Bahkan sesuatu yang tidak benar jika moment mereka sampai akhirnya mengklaim kapan terjadinya kiamat, untuk merauh keuntungan pribadi.
Karena kita lahir dan hidup di Indonesia, penulis akan mencoba mengantarkan pembaca keranah tataran pluralism dalam menyikapi isu kiamat 2012. Karena bila dipaksakan lewat tataran religious, kita mungkinbisa menemukan titik temu lewat perspektif dan sudut pandang yang berbeda atau bisa jadi malah sebaliknya tidak menemukan titik temu bahkan memperpanjang analisis masalah lewat perspektif kaca mata masing-masing,
Kalau kita gali dan kaji secara dalam cerita kiamat awalnya berawal dengan klaim bahwa planet Nibiru yang katanya ditemukan bangsa Sumeria, sedang menghantam Bumi. Malapetaka ini semula diprediksi terjadi pada Mei 2003, tapi ketika itu tidak terwujud, waktunya lalu diundur menjadi Desember 2012. Lalu dua dongeng itu dikait-kaitkan dengan akhir dari siklus kalender kuno bangsa Maya tentang titik balik Matahari pada 2012. Prediksi itu mengkonkludkan kiamat terjadi pada 21 Desember 2012.
Akan tetapi penemuan baru menegaskan sekaligus membatah terhadap ramalan kiamat yang meyangkutkan pada prediksi bangsa maya. Penemuan prasasti tertanggal 669 M di Tortugero, Meksiko, menuai kontroversi, membuat beberapa kalangan memprediksi akan adanya kiamat pada 21 Desember 2012. Namun, temuan terbaru kini menegaskan bahwa kiamat 2012 cuma isapan jempol.
Arkeolog beberapa waktu lalu menjelajahi reruntuhan sisa peradaban Maya di La Corona, Guatemala. Mereka berhasil menemukan balok bertuliskan huruf paku yang terkait dengan akhir penanggalan Suku Maya.
La Corona adalah situs maya kuno yang sudah dieksplorasi arkeolog selama 15 tahun terakhir. Dalam penelitian ini, ditemukan 22 batu kuno beserta 264 tulisan paku yang bercerita tentang sejarah politik Maya. Teks yang ditemukan merupakan teks Suku Maya terpanjang di Guatemala.Diketahui sebelumnya, kalender panjang Suku Maya membagi masa dalam bak'tuns, siklus 144.000 hari yang bermula pada penciptaan Suku Maya. Tanggal 21 Desember 2012 adalah akhir dari bak'tunke-13, yang oleh sebagian orang ditafsirkan sebagai akhir masa.
Dalam penemuan ini, terungkap bahwa akhir bak'tun ke-13 merupakan hari spesial dan peringatan penting bagi Suku Maya. Namun, peringatan tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan kepunahan massal atau kiamat.
Berdasarkan observasi, arkeolog menemukan bahwa tulisan paku pada balok yang ditemukan I La Corona berisi peringatan akan kedatangan Yuknoom Yich'aak K'ahk' dari Calakmul, pimpinan Maya terkuat saat itu yang juga dikenal dengan Jaguar Paw. Ia kalah bertempur melawan Kerajaan Tikal pada tahun 695 M.
Para sejarawan sebelumnya beranggapan bahwa Jaguar Paw mati atau ditangkap pada perang itu. Namun ternyata ia justru lari meunju La Corona. Kemungkinan, ia berupaya menarik simpati rakyatnya setelah kekalahan perang sejak empat tahun sebelumnya.
Sebagai upaya menarik perhatian, Jaguar Paw menjuluki dirinya "Raja 13 K'aktun". K'aktun adalah bagian dari kalender Maya lainnya yang memiliki periode 7200 hari atau 20 tahun. Jaguar Paw memimpin hingga akhir masa k'aktun ke-13 pada tahun 692.
Di sinilah misteri 2012 diterangkan. Sebagai upaya melanggengkan kekuasaannya, Jaguar Paw menghubungkan masa kekuasaannya dengan siklus 13 lainnya, yaitu bak'tun. Akhir bak'tun ke-13 akan jatuh pada 21 Desember 2012 nanti. Tanggal itu diperingati sebagai hari kedatangan Jaguar Paw, bukan kiamat yang sedang tengah diperdebatkan.
Berhubungan dengan itu nasa mematahkan ramalan kiamat 2012.kepala kantor program obyek dekat-bumi di NASA/JPL don yeomens lewat videonya yang telah diunggah beberapa waktu lalu menjelaskan terhadap videonya itu. Dia menjelaskan adanya banyak scenario kiamat yang paling sering dikutip. Didalam videonya terdapa t sebuah planet imajiner yang akan berayun dari luar tata surya dan tepat pada waktunya akan menabrak bumi pada desember mendatang.
Akan tetapi jika data itu valid, seharusnya planet itu sudah mulai melihatkan pergerakannya sejak lama. Bahkan jika planet ini terlihat abstrak atau tidak dapat terlihat kita akan merasa efek grafitasi panet ini pada planet tetangga. Sedangkan kita belum melihatnya sama sekali atau merasakan efek grafitasi planet ini pada planet tetangga. Kemungkinan NASA akan menutupi hal ini sangat tidak mungkin, mengingat ribuan astronom yang memindai langit tiap hari.
Untuk jilatan api matahari, NASA membenarkanya. Menurutnya, ada dua jilatan api matahari besar meletus beberapa waktu lalu dan mengirim semburan radiasi ke ruang angkasa namun jilatan api ini merupakan bagian dari siklus normal 11 tahun matahari. Radiasi dari jilatan api matahari ini bisa merusak satelit yang mengorbitkan namun magnetosfer bumi melindungi penduduknya dari ledakan ini dan jilatan api matahari ini tak menimbulkan masalah pada kesehatan. Namun yang perlu untuk dipertanyakan lagi adalah seberapa kuatkah lapisan magnetosfer bumi kita saat ini untuk siap dalam menghadapi terpaan planet imajiner ini.
Kemudian yang juga sampai saat sekarang yang masih jadi bahan perdebatan adalah beberapa peramal kamat yang yakin planet imajiner yang diprediksikan NASA atau bahkan planet lain dan matahari akan sejajar dengan bumi pada desember mendatang sehingga menyebabkan efek pasang surut yang menghancurkan.
Terkait hal diatas NASA langsung mematahkan tentang statemen tersebut. Pertama tak ada kesejajaran planet pada desember 2012 dan bahkan jika tak ada efek pasang surut bumi. Hanya dua badan di tata surya yang bisa mempengaruhi pasang surut bumi yakni bulan dan matahari. NASA juga meyakini planet-planet lain memang memiliki efek namun bisa diabaikan di bumi. Hal tersebut disampaikan langsung ke media oleh yeomans pakar kepala kantor program obyek dekat-bumi di NASA.
Mengatasi klaim sumbu bumi bergeser pada 21 desember 2012 ia mengatakan bahwa sumbu rotasi tak bisa bergeser Karena orbit bulan yang mengelili bumi menstabilkannya dan tidak mengizinkannya bergeser. Yeomans juga menambahkan medan magnet memang bergeser tiap setengah juta tahun atau lebih namun tak ada bukti hal ini akan terjadi butuh proses ribuan tahun. Jika benar terjadi pergeseran hal ini tak akan menyebabkan masalah di bumi selain kenyataan untuk mengkalibrasi ulang kompas.
Jadi ratusan bahkan sampai ribuan tentang prediksi kapan terjadi kiamat bukanlah sesuatu hal yang pantas dipermainkan. Prediksi dengan berbagai macam alat yang canggih yang digunakan NASA ada baiknya kita simak dan pelajari dengan baik. Hal itu semata-mata untuk mengantisipasi peristiwa yang mungkin akan terjadi dijagad raya ini, bukan dijadikan sebagai rjukan untuk mengklaim kapan akan terjadi kiamat. Sebagai makhluk yang beragama kita dituntut untuk sibuk memperbaiki kualitas diri dan keimanan kita. Bukan disibukkan dengan hal-hal yang bisa jadi merusak keimanan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H