1. Hindari perdebatan yang panjang, yang pada dasarnya anda sendiri tahu dan sudah menyelediki bahwa argumen penderita Dunning-Kruger Effect memang tidak valid dan tak berbobot.
2. Memberikan empati, karena biasanya seseorang yang terkena Dunning-Kruger Effect itu disebabkan dari banyak faktor, entah dulunya argumennya tak pernah di dengar, atau dihina di kelompoknya, dan ketika dia sudah belajar sekalipun sedikit dia akan merasa dirinya seorang yang maha tahu dan maha benar. Oleh karanannya memberikan empati mungkin bisa sedikit meminimalisir Dunning-Kruger Effect .
3. Jika disempatkan, memberikan saran untuk terus belajar, dan menggali ilmu nya lebih dalam lagi, seperti mengikuti pelatihan dan merekomendasikan untuk membaca buku-buku juga penting, agar setidaknya dia perlahan-lahan tersadar terkait argumennya yang dangkal dan egonya yang tinggi bisa sedikit teratasi dan bisa intropeksi diri.
Pada prinsipnya bahwa setiap individu adalah teruslah belajar dan berlatih, minta pendapat dan kritik serta saran konstruktif dari orang lain, terus pertanyakan mengenai kapasitas, kompetensi dan pengetahuan diri, suka bertanya serta evaluasi diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H