Mohon tunggu...
Rahmat Naufal
Rahmat Naufal Mohon Tunggu... Lainnya - Freshgraduate Pesantren Modern Ummul Quro Al Islami

International Relations At Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengupas Tuntas Penyebab Kekerasan di Pesantren

1 Maret 2024   20:39 Diperbarui: 1 Maret 2024   20:40 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 

  • Edukasi pengasuhan atau bimbingan konseling
  • Kakak senior yang mendapatkan jabatan sebagai pengurus itu berada di umur 16-17 tahun. Merujuk kepada perkembangan psikologis, anak berumur 16 tahun cenderung belum memahami bagaimana cara mengontrol emosi pada dirinya. Pada usia tersebut orang tua direkomendasikan untuk mengarahkan bagaimana mengontrol emosi mereka. Namun, fenomena berbeda terjadi di pesantren dimana anak berumur 16 tahun diminta untuk membimbing adik kelas nya.
  • Melihat fakta psikologis berbicara mengenai perkembangan emosional anak umur 16 tahun dirasa perlu diadakan pelatihan pengasuhan atau bimbingan konseling minimal satu bulan sekali. Hal tersebut bertujuan untuk membimbing anak umur 16 tahun (kakak senior pengurus di pesantren) bagaimana cara mengendalikan emosi nya, serta mengajarkan bagaimana sikap yang perlu dilakukan untuk mengayomi adik-adik kelasnya.
  • Check and Balances itu diperlukan !

Pengawasan dalam membuat kebijakan, serta melaksanakan kebijakan/konsekuensi nya sangat diperlukan. Tim pembina pesantren yang terdiri dari para ustaz harus bekerjasama menjadi pengawas dari setiap hukuman yang diberikan oleh kakak senior nya kepada adik kelas.

Disamping itu, pembuatan Dewan Perwakilan Anggota Angkatan perlu dilaksanakan, dewan ini bertugas untuk menegosiasikan, menyuarakan tindakan-tindakan senonoh yang diberikan oleh pengurus terhadap teman-teman angkatannya.  Sehingga ketika hal ini terjadi dan berjalan, kakak kelas yang diemban tugas sebagai pengurus akan memberikan konsekuensi/hukuman yang wajar, akan lebih akuntabel, serta menumbuhkan kasih sayang kepada adik-adik kelasnya.

Kasus kematian santri yang mencoreng nama baik pesantren sungguh telah memberikan luka yang berarti bagi alumni santri. Berharap tidak akan ada lagi kasus yang terjadi ke dua kalinya. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk dipertimbangkan demi menjadikan lembaga pesantren yang lebih berkualitas, tetap menjaga amanah para orang tua di dalam menitipkan anak mereka ke pesantren. Kasus ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi dunia pesantren Indonesia.

            

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun