Mohon tunggu...
Rahmat Heryanto
Rahmat Heryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Analis SDM Aparatur

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Benarkah cinta laki-laki berkurang setelah menikah?

23 Desember 2024   20:30 Diperbarui: 23 Desember 2024   20:30 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda mendengar ungkapan bahwa cinta seorang laki-laki cenderung berkurang setelah menikah? Hal ini sering kali menjadi topik perbincangan hangat di kalangan pasangan suami istri maupun di antara teman-teman yang baru saja memasuki jenjang pernikahan. Ada beragam pandangan mengenai ungkapan ini, mulai dari yang skeptis hingga mereka yang meyakini bahwa ada benarnya klaim tersebut. Namun, sejauh mana kebenaran di balik anggapan ini?

Cinta adalah emosi yang kompleks, dan bisa jadi ada banyak faktor yang mempengaruhi dinamika cinta dalam sebuah hubungan, terutama setelah menikah. Setelah menikah, banyak pasangan yang mengalami perubahan dalam tingkat kedekatan, komunikasi, dan tanggung jawab. Hal ini dapat berkontribusi pada pergeseran cara seseorang mengekspresikan cinta dan kasih sayang mereka. Cara seseorang mencintai sebelum menikah lebih cenderung kepada hal-hal verbal seperti mengungkapkan perasaan setiap kali ada kesempatan bahkan tidak jarang ungkapan tersebut diucapkan setiap akan menyelesaikan suatu percakapan online.

Salah satu alasan yang sering dibahas adalah rutinitas kehidupan sehari-hari setelah pernikahan. Setelah resmi menjadi pasangan suami istri, banyak pasangan yang terjebak dalam menjalani rutinitas yang monoton, seperti kerja, mengurus rumah, dan jika sudah memiliki anak, mengurus keluarga. Penatnya pekerjaan dan tanggung jawab yang bertambah dapat mengakibatkan hilangnya momen-momen romantis yang sebelumnya sering dialami. Ini dapat menciptakan kesan bahwa cinta telah berkurang, padahal mungkin lebih tepat dikatakan ekspresi cinta tersebut menjadi berbeda.

Salah satu alasan yang sering dibahas adalah rutinitas kehidupan sehari-hari setelah pernikahan. Setelah resmi menjadi pasangan suami istri, banyak pasangan yang terjebak dalam menjalani rutinitas yang monoton, seperti kerja, mengurus rumah, dan jika sudah memiliki anak, mengurus keluarga. Penatnya pekerjaan dan tanggung jawab yang bertambah dapat mengakibatkan hilangnya momen-momen romantis yang sebelumnya sering dialami. Ini dapat menciptakan kesan bahwa cinta telah berkurang, padahal mungkin lebih tepat dikatakan ekspresi cinta tersebut menjadi berbeda.

Namun, ada juga sudut pandang yang percaya bahwa cinta sering kali berkembang menjadi bentuk yang lebih dalam setelah pernikahan. Cinta yang awalnya bersifat romantis dan penuh gairah bisa berubah menjadi cinta yang lebih stabil, matang, dan bertanggung jawab. Dalam fase ini, pasangan belajar untuk saling mendukung dan berbagi beban hidup, dan hal ini bisa memperkuat ikatan emosional mereka. Banyak laki-laki yang menunjukkan cinta mereka dalam bentuk tindakan, seperti menyediakan kebutuhan keluarga, melindungi, dan mengurus rumah tangga. Sayangnya, tindakan ini kadangkala dianggap remeh oleh pasangan karena kurangnya ungkapan verbal atau momen-momen romantis yang spesifik.

Perlu diingat bahwa komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan. Suami dan istri perlu saling berbicara tentang perasaan dan kebutuhan masing-masing. Jika salah satu pihak merasa bahwa cinta mulai berkurang, penting untuk mengungkapkan perasaan tersebut dan mencari cara untuk memperbaiki keadaan. Mungkin bisa dengan merencanakan kencan romantis, liburan, atau bahkan sekedar menghabiskan waktu berkualitas bersama tanpa gangguan.

Kesimpulannya, pernyataan bahwa cinta laki-laki berkurang setelah menikah mungkin merupakan penyederhanaan dari berbagai faktor yang ada. Setiap hubungan memiliki dinamika tersendiri, dan apa yang dialami oleh satu pasangan belum tentu sama dengan pasangan lainnya. Yang terpenting adalah bagaimana kita menjaga komunikasi yang baik, keterhubungan emosional, dan menemukan cara untuk saling menghargai serta mendukung satu sama lain dalam menjalani pernikahan. Dengan demikian, cinta dalam pernikahan bisa menjadi sesuatu yang terus tumbuh dan berkembang, meskipun bentuknya mungkin berbeda dibandingkan dengan saat awal menjalin hubungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun