Mohon tunggu...
Rahmatullah R
Rahmatullah R Mohon Tunggu... Penulis - rahmat.or.id | ekispedia.com

Interested The Study of Islamic Economics Thought

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Ekonomi Politik Islam

29 Mei 2022   12:36 Diperbarui: 27 Juni 2022   12:06 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gagasan ataupun ide tentang ekonomi Islam hanyalah menjadi wacana semata jika itu tidak di implementasikan dalam kehidupan nyata.

Praktisi ekonomi Islam saat ini sudah semestinya masuk dalam ranah politik ekonomi, yang mana tujuannya agar menjadikan ekonomi Islam sebagai bagian dari arus utama arah kebijakan negeri ini.

Memiliki jumlah penduduk kaum muslim sekitar 237 juta jiwa tentunya ini menjadi kewajiban bagi para pegiat ekonomi Islam untuk memasuki dunia politik.

Sejak tahun 90-an hingga saat ini masyarakat kita umumnya mengenal ekonomi Islam hanya seputar permasalahan keuangan (moneter), seperti perbankan dan lembaga keuangan syariah. Hal ini dikarenakan dengan berdirinya Bank Muamalat di tahun 1991. Maka tidak heran jika ditanya tentang ekonomi Islam yang ada di benak umumnya masyarakat kita adalah Bank Syariah.

Ini menjadi sebuah Anomali bagi perekonomian kita, padahal Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 275, memposisikan jual beli (sektor riil) baru setelahnya mengharamkan riba (sektor moneter). Ini artinya sektor riil lebih utama dikembangkan daripada sektor moneter (keuangan).

Terkait dengan sektor riil ini tentu berkaitan dengan ekonomi politik, oleh karenanya ini sangat penting dan dapat mempengaruhi paradigma pengambil kebijakan agar para kaum oligarki (saudagar) tidak lagi memonopoli pasar sesuai hawa nafsunya.

Saat ini dengan pertumbuhan perbankan syariah khususnya berdirinya bank-bank digital syariah, apakah telah menjadikan masyarakat sejahtera? atau malah hanya mengkayakan para bankir?

Berbicara ekonomi, tentu yang menjadi sasarannya adalah kesejahteraan suatu bangsa, persoalan kesejahteraan bangsa ini dapat dilaksanakan melalui instrumen kebijakan politik, yang mana instrumen kebijakan ini tidak ada yang "bebas nilai".

Kebijakan itu selalu dipengaruhi oleh nilai tertentu, nilai inilah yang kemudian mempengaruhi cara berfikir yang akan berdampak pada tindakan yang diambil.

Oleh karenanya, nilai-nilai dari ekonomi Islam ini hendaknya masuk dalam instrumen kebijakan ekonomi, yang mana tujuan dari ekonomi Islam itu sendiri adalah tercapainya kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Kebijakan Ekonomi Sektor Rill (ekspor-impor)

Tugas dari dakwah ekonomi Islam ini mencakup tiga hal, yakni terkait Zakat, Infak, Wakaf, Sedekah (Ziswaf), Lembaga Keuangan yang bebas Riba, dan Ekonomi Sektor Rill (ekspor -- impor).

Dari ketiganya ini, para pegiat ekonomi Islam sangat jarang sekali membahas terkait poin ketiga ini, yakni ekonomi sektor rill (ekspor-impor). Padahal, ini sangat besar dampaknya bagi kesejahteraan masyarakat jika benar-benar dilaksanakan sesuai nilai-nilai Islam.

Disinilah seharusnya para pegiat ekonomi Islam masuk ke ranah politik ekonomi, agar dapat ikut serta dalam merumuskan instrumen -- instrumen kebijakan yang mendukung kesejahteraan rakyat dalam negeri, tidak hanya fokus pada perkembangan lembaga keuangan saja seperti yang selama ini dilakukan.

Wallahu a'lam

Rahmatullah
Founder EkisPedia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun