Mohon tunggu...
Rahmat Kristiani Hia
Rahmat Kristiani Hia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai semuanya, selamat datang dan terimakasih sudah berkunjung ke profil kami!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pengaruh Cahaya terhadap Proses Pernapasan pada Tumbuhan

7 Mei 2022   11:14 Diperbarui: 12 Mei 2022   10:41 2999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lentisel adalah daerah pada kulit kayu yang berisi sel-sel yang tersusun lepas yang dikenal sebagai alat komplementer, uap air yang hilang melalui jaringan ini sebesar 0.1% dari total transpirasi.

Proses transpirasi dimulai dari absorbsi air tanah oleh akar tanaman yang kemudian ditransport melalui batang menuju daun dan dilepaskan (transpired) sebagai uap air ke amosfer. Laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor karakter vegetasi, karakter tanah, lingkungan serta pola budidaya tanaman. Transpirasi dikontrol oleh perilaku membuka dan menutupnya stomata, dimana perilaku stomata bervariasi menurut jenis tanaman.

Transpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar. Faktor dalam antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata. Sedangkan faktor luar antara lain kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air.

Cahaya memiliki pengaruh yang sangat penting dalam proses transpirasi pada tumbuhan. Stomata terbuka pada siang hari dan menutup pada saat gelap. Kehadiran cahaya ini berbanding lurus dengan laju transpirasi.

Hal ini dapat dibuktikan atau dilihat dengan melakukan percobaan mengenai pengaruh cahaya terhadap laju transpirasi pada tumbuhan. Di dalam percobaan yang dilakukan, dapat dengan membuat tiga perlakuan pada tumbuhan. Tumbuhan pertama adalah tumbuhan yang diberi perlakuan dengan menutupnya dengan plastik kresek hitam. Perlakuan kedua, tanaman dibiarkan di tempat terbuka. Dan perlakuan ketiga, tanaman ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari.

Setelah melakukan percobaan tersebut, dapat dilihat dan dibuktikan bahwa cahaya sangat berpengaruh pada laju transpirasi. Laju transpirasi dengan perlakuan pertama (ditutup plastik kresek hitam) lebih lambat di bandingkan dengan laju transpirasi tumbuhan dengan perlakuan kedua (tempat terbuka). Dan laju transpirasi pada tempat terbuka ini juga, jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju transpirasi pada tanaman yang diberi perlakuan ketiga (ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari).

Tumbuhan yang diletakkan pada lingkungan dengan intensitas cahaya yang cukup maka akan melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis tumbuhan akan tertimbun pada sel penjaga stomata yang menyebabkan adanya tekanan pada sel penjaga dan stomata akan terbuka, maka terjadi proses transpirasi. Namun apabila tanaman berada pada kondisi lingkungan yang cahayanya minim, tanaman tidak melakukan fotosintesis. Air yang tidak digunakan dalam proses fotosintesis akan tertimbun di dalam sel penjaga stoma, sehingga potensial air di sekitar sel penjaga akan rendah maka terjadilah difusi air dari sel penjaga ke luar dan stomata tertutup. Apabila seperti itu, stoma tidak terbuka dengan baik dan proses transpirasi akan terhambat. Hal inilah yang menjadi penyebab adanya perbedaan kecepatan transpirasi pada tanaman yang diletakkan pada tempat terbuka, terkena sinar matahari dan yang ditutup dengan kresek hitam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun