Mohon tunggu...
Rahmat Junaidi
Rahmat Junaidi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

PK IMM Mahmud Marzuki Mengadakan Tausiyah & Ifthar Jama'i dalam Rangka Semarak Milad IMM 59th

5 April 2023   00:50 Diperbarui: 5 April 2023   01:43 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka Semarak Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke 59th, Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Mahmud Marzuki Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai mengadakan kegiatan Tausiyah & Ifthar Jama'i (Berbuka Puasa Bersama). Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Rumah Lansia (Panti Asuhan Putri Aisyiah Bangkinang Kota) pada hari Ahad, (02/04/2023) dengan menghadirkan pemateri Ustadz Taufik Hidayat, A.Md, S.E (Alumni IMM) dan turut juga mengundang adik-adik dari PC IPM Bangkinang Kota.

Kegiatan ini mengangkat tema "Menguatkan Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Insaniyah, dan Ukhuwah Wathaniyah". Menurut IMMawan Rahmat Junaidi (Ketua Umum PK IMM Mahmud Marzuki) "Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa persaudaraan sesama kader IMM maupun sesama ortom Muhammadiyah. Ukhuwah atau persaudaraan di dalam sebuah organisasi sangatlah penting. 

Ketika kita mampu merawat rasa persaudaraan dalam sebuah organisasi maka program kerja maupun tujuan dari organisasi akan dapat direalisasikan dan tidak akan ada lagi perpecahan yang terjadi sesama kader akibat mengedepankan ego masing-masing. Adanya perbedaan pendapat dalam organisasi merupakan hal biasa terjadi. 

Oleh karena itu, rasa persaudaraan yang kuat maka tidak akan membuat sesama kader mengalami chaos malahan akan kembali bersatu dan para kader pun akan merasa nyaman karena mereka menganggap organisasi ini sudah seperti keluarganya sendiri."

IPMawan Muhammad Hasbi Ashoddiki selaku Ketua Umum PC IPM Bangkinang Kota juga mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Menurut beliau "Sudah semestinya sesama Organisasi Otonomi  Muhammadiyah harus menjaga tali silahturrahmi dan persaudaraan. Semoga kegiatan yang dibuat oleh Kakanda dan Ayunda dari PK IMM Mahmud Marzuki ini menjadi awal kompaknya IMM dan IPM dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita Muhammadiyah."

Ustadz Taufik Hidayat, A.Md, S.E memaparkan tiga konsep ukhuwah. Beliau menjelaskan "Di dalam konsep Ukhuwah Islamiyah, seseorang merasa saling bersaudara satu sama lain karena sama-sama memeluk agama Islam meskipun berada dalam belahan dunia manapun sebagai mana yang difirmankan oleh Allah subhanahuwa ta'ala  dalam Surah Al-Hujurat ayat 10 dan Surah Al-Imran ayat 103 :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ (الحجرات: 10)

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat (QS. Al-Hujurat: 10).

 بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk (Q.S Al-Imran 103)

Ayat tersebut dengan lugas mengatakan bahwa Allah sendiri melarang umatnya untuk berselisih. Jika itu terjadi (konflik, pertikaian) Allah akan mencabut pertolonganNya terhadap para pihak yang berselisih.

Dalam sebuah hadis Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِفْتَرَقَ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً.

Artinya: "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, 'Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) golongan." (HR Tirmidzi).

Pecahnya muslim menjadi 73 golongan dalam Islam juga disebutkan dalam Surah Al-An'am ayat 159 :

إِنَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُوا۟ دِينَهُمْ وَكَانُوا۟ شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِى شَىْءٍ ۚ إِنَّمَآ أَمْرُهُمْ إِلَى ٱللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat (Q.S Al An'am 159).

Hal tersebut telah terbukti bahwasanya umat islam saat ini banyak jumlahnya, namun bagaikan buih dilautan yang terombang-ambing oleh gelombang air laut. Karena, umat Islam sekarang banyak yang hanya ikut-ikutan trend, tanpa mengkaji dan memahami makna islam yang sebenarnya serta melaksanakan perintah Allah dengan sungguh-sungguh.

Di dalam konsep Ukhuwah Wathaniyah, seseorang merasa saling bersaudara satu sama lain karena merupakan bagian dari bangsa yang satu, contohnya kita sebagai bangsa Indonesia. Di dalam konsep Ukhuwah Insaniyah, seseorang merasa saling bersaudara satu sama lain karena merupakan bagian dari umat manusia yang satu yang menyebar di berbagai belahan dunia. Dalam konteks ini, semua umat manusia sama-sama merupakan makhluk ciptaan Allah subhanahu wa ta'ala. 

Mengenai konsep tersebut kita perlu berhati-hati, jangan sampai ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Wathaniyah diekspresikan sebagai fanatisme yang mana seseorang mau menolong dan mau berteman dengan orang lain karena faktor agamanya dan kebangsaannya belaka. Sebagai contoh seseorang yang beragama Islam hanya mau bersentuhan dengan seseorang yang beragama Islam saja atau dalam contoh lebih sempit lagi mereka hanya mau “bersentuhan” dengan seseorang yang sealiran/semazhab dan segolongan belaka. 

Sikap anarkis, fanatisme tinggi dan kecurigaan yang berlebihan terhadap kelompok atau individu lain harus dibuang jauh-jauh sebagai wujud dari perilaku Islam yang bagi siapapun selalu membawa kedamaian dan Rahmatan lil 'alamin. Oleh sebab itu, di sinilah sikap ukhuwah perlu kita tunjukkan. Begitu juga dalam sebuah organisasi haruslah dipupuk rasa persaudaraan agar tidak menimbulkan perselisihan."

Setelah mendengarkan tausiyah, dilanjutkan dengan mempersiapkan makanan maupun minuman untuk berbuka puasa yang dibawa sendiri dari rumah. Sebelum berbuka puasa bersama, terlebih dahulu kami melaksanakan shalat Maghrib secara berjama'ah. Setelah itu, kami berbuka puasa bersama dengan beralaskan daun pisang sebagai bentuk kebersamaan dan persaudaraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun