Mohon tunggu...
Rahmatiana Azizatun Nisa
Rahmatiana Azizatun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bedah lagu

Selanjutnya

Tutup

Music

Lukai Tetesan Janji Mengalir dalam Tubuh, Kultusan Sal Priadi

17 Juli 2023   15:42 Diperbarui: 17 Juli 2023   15:50 2359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap lagu dilahirkan oleh sal priadi memiliki makna yang sangat mendalam secara abstrak. Salah satunya, Kultusan. Lagu ini memiliki makna hiperbola penghormatan secara mendalam terhadap seseorang. 

Kutemukan

Jejak bibir kecilmu yang berkelana

Jauh ke lekuk

Lekuk leher yang bukan leherku

Kau berbohong

Yang mulia, kau pendusta

Bergetar kau bersumpah di balik tangis yang menderu

Untuk lacurnya lakumu

Kelak terulang lagi

Kau minta kuruntuhkan bumi

Di atas kepalamu

Dan ku percaya lagi

Mungkin dikultuskan

Dalam perjamuan

Bulir darahku

Namamu seorang

Hingga mengingkari mu adalah hal yang mustahil

Kau berbohong

Yang mulia, kau pendusta

Bergetar kau bersumpah di balik tangis yang menderu

Untuk lacurnya lakumu

Kelak terulang lagi

Kau minta kuruntuhkan bumi

Di atas kepalamu

Dan ku percaya lagi

Mungkin dikultuskan

Dalam perjamuan

Bulir darahku

Namamu seorang

Hingga mengingkari mu adalah hal yang mustahil

Mungkin dikultuskan

Dalam perjamuan

Bulir darahku

Namamu seorang

Hingga mengingkari mu adalah hal yang mustahil

Seseorang yang sedang bercumbu dengan orang ketiga serta minta maaf atas segala hina kelakuan nya mengkhianati pasanganya. Apalagi, berkali-kali dia sudah melakukan kesalahan dengan sadar. Atas khianat yang dilakukan oleh pasangan dan memaafkan atas segala kesalahan nya. 

Jadi, mau kalian disakiti sampai berdarah-darah pun, kalian bingung. Ya gimana, kalian udah memuja satu nama. Nama orang yang menyakiti kalian itu. Terlalu hiperbola sampai akhirnya kalian tidak bisa buat memutuskan berpisah.

Kali ini berlebihan seperti darah kita sudah sepakat juga memuja satu nama. Disakiti pun bakal kembali lagi ke orang itu. Sampai akhirnya kepercayaan kita kembali lagi buat tetap bersama dia. Padahal kita itu udah hancur banget. Ya benar sih, ini menjengkelkan sekali. Memaafkan orang yang melakukan hal menyakitkan 

Mengutip ucapan Sal Priadi, Diri sendiri ibaratnya rumah. Kekasih kamu itu seorang tamu, yang awalnya diizinkan duduk di teras, kemudian ruang tamu, kemudian masuk lagi ke kamar. Sampai akhirnya dia diizinkan untuk mendekorasi isi rumah. Akhirnya kamu merasa asing sama diri kamu sendiri. Tapi kalau kehilangan juga enggak bisa, dia udah masuk ke rumah. Bahkan udah jadi penghuni. 

Terus gimana?

Disitulah kamu harus mengembalikan rumahmu seperti semula dan bahagia tanpa jajahan orang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun