Mohon tunggu...
Rahmatialdi Yasifan Maulana
Rahmatialdi Yasifan Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten favorit saya adalah pembelajaran SD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa PPG Prajabatan Adakan Sosialisasi Antikorupsi di SD Negeri Karangjati

22 September 2024   20:11 Diperbarui: 22 September 2024   20:11 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan mengadakan sosialisasi antikorupsi di SD Negeri Karangjati. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik sekolah dasar tentang pentingnya kejujuran dan integritas sejak usia dini.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari salah satu tugas mata kuliah Literasi Antikorupsi Berbasis Profil Pelajar Pancasila Dalam Perspektif Islam. Dengan tema "Bersama Melawan Korupsi," kegiatan ini mengundang antusiasme peserta didik dan guru yang hadir dalam acara tersebut.

1. Pentingnya Edukasi Antikorupsi di Kalangan Anak-Anak

Korupsi adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh Indonesia. Meski tindakan korupsi biasanya dilakukan oleh orang dewasa, pendidikan antikorupsi sangat penting untuk diberikan kepada anak-anak. Pendidikan ini tidak hanya menekankan pada dampak korupsi terhadap negara, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai dasar seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Mengajarkan anak-anak tentang bahaya korupsi sejak dini diharapkan dapat membentuk generasi yang lebih sadar akan pentingnya nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari.

2. Metode Edukasi yang Interaktif dan Menyenangkan

Sosialisasi yang berlangsung selama dua jam pembelajaran ini disampaikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik di SD Negeri Karangjati. Para mahasiswa PPG Prajabatan menggunakan berbagai metode pengajaran yang interaktif, seperti permainan,poster, video animasi, dan diskusi kelompok kecil. Salah satu permainan yang disukai peserta didik adalah permainan "Jujur vs. Tidak Jujur," di mana peserta didik diminta untuk mengenali tindakan mana yang sesuai dengan nilai kejujuran dan mana yang tidak. Kemudian menggunakan media poster untuk menjelaskan apa itu korupsi dan cara tindak lanjutnya.

Selain itu, ada pula sesi nonton bersama video animasi pendek yang mengisahkan tentang seorang anak yang harus memilih antara jujur atau berbohong. Setelah menonton, peserta didik diajak berdiskusi mengenai pilihan tokoh dalam cerita dan bagaimana tindakan tersebut berdampak pada orang-orang di sekitarnya. Guru kelas 5 SD Negeri Karangjati, Bapak Yudha, menyambut baik metode ini karena mampu membuat peserta didik lebih aktif dalam berpikir dan berdiskusi. "Anak-anak terlihat sangat antusias, dan mereka belajar sambil bermain. Cara ini sangat efektif untuk usia mereka," kata Bapak Yudha.

3. Dukungan dari Pihak Sekolah

Kepala Sekolah SD Negeri Karangjati, Ibu Subirah, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pendidikan karakter, terutama mengenai kejujuran dan integritas, sangat penting bagi perkembangan mental peserta didik. "Kami sangat berterima kasih atas inisiatif mahasiswa PPG ini. Edukasi antikorupsi yang diberikan secara dini diharapkan dapat menjadi pondasi bagi anak-anak dalam membangun sikap jujur di masa depan," ujar Ibu Subirah.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, mahasiswa PPG Prajabatan tidak hanya memperkaya pengalaman mereka dalam mengajar, tetapi juga berkontribusi langsung dalam membentuk generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya integritas. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan di berbagai sekolah untuk memperluas jangkauan edukasi antikorupsi di kalangan anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun