Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan mengadakan sosialisasi antikorupsi di SD Negeri Karangjati. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik sekolah dasar tentang pentingnya kejujuran dan integritas sejak usia dini.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari salah satu tugas mata kuliah Literasi Antikorupsi Berbasis Profil Pelajar Pancasila Dalam Perspektif Islam. Dengan tema "Bersama Melawan Korupsi," kegiatan ini mengundang antusiasme peserta didik dan guru yang hadir dalam acara tersebut.
1. Pentingnya Edukasi Antikorupsi di Kalangan Anak-Anak
Korupsi adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh Indonesia. Meski tindakan korupsi biasanya dilakukan oleh orang dewasa, pendidikan antikorupsi sangat penting untuk diberikan kepada anak-anak. Pendidikan ini tidak hanya menekankan pada dampak korupsi terhadap negara, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai dasar seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Mengajarkan anak-anak tentang bahaya korupsi sejak dini diharapkan dapat membentuk generasi yang lebih sadar akan pentingnya nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari.
2. Metode Edukasi yang Interaktif dan Menyenangkan
Sosialisasi yang berlangsung selama dua jam pembelajaran ini disampaikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik di SD Negeri Karangjati. Para mahasiswa PPG Prajabatan menggunakan berbagai metode pengajaran yang interaktif, seperti permainan,poster, video animasi, dan diskusi kelompok kecil. Salah satu permainan yang disukai peserta didik adalah permainan "Jujur vs. Tidak Jujur," di mana peserta didik diminta untuk mengenali tindakan mana yang sesuai dengan nilai kejujuran dan mana yang tidak. Kemudian menggunakan media poster untuk menjelaskan apa itu korupsi dan cara tindak lanjutnya.
Selain itu, ada pula sesi nonton bersama video animasi pendek yang mengisahkan tentang seorang anak yang harus memilih antara jujur atau berbohong. Setelah menonton, peserta didik diajak berdiskusi mengenai pilihan tokoh dalam cerita dan bagaimana tindakan tersebut berdampak pada orang-orang di sekitarnya. Guru kelas 5 SD Negeri Karangjati, Bapak Yudha, menyambut baik metode ini karena mampu membuat peserta didik lebih aktif dalam berpikir dan berdiskusi. "Anak-anak terlihat sangat antusias, dan mereka belajar sambil bermain. Cara ini sangat efektif untuk usia mereka," kata Bapak Yudha.
3. Dukungan dari Pihak Sekolah
Kepala Sekolah SD Negeri Karangjati, Ibu Subirah, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pendidikan karakter, terutama mengenai kejujuran dan integritas, sangat penting bagi perkembangan mental peserta didik. "Kami sangat berterima kasih atas inisiatif mahasiswa PPG ini. Edukasi antikorupsi yang diberikan secara dini diharapkan dapat menjadi pondasi bagi anak-anak dalam membangun sikap jujur di masa depan," ujar Ibu Subirah.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, mahasiswa PPG Prajabatan tidak hanya memperkaya pengalaman mereka dalam mengajar, tetapi juga berkontribusi langsung dalam membentuk generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya integritas. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan di berbagai sekolah untuk memperluas jangkauan edukasi antikorupsi di kalangan anak-anak.