Mohon tunggu...
Rahmatia IshlahAprilia
Rahmatia IshlahAprilia Mohon Tunggu... Penulis - lets go sharing and inspiring

Mahasiswa 2018

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gentong Kaca

13 Mei 2019   23:28 Diperbarui: 13 Mei 2019   23:33 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Jono?" ujarnya sambil terbelalak.

"aku bilang akan memegang tanganmu dengan erat" jawab lelaki itu sederhana.

Ketika mereka berdua berlari menghindari badai yang semakin kencang. Tanah yang dipijak Jono longsor, dan Narsih berusaha memegang erat lengan kekasih nya itu. waktu membuat lengan itu kelelahan, sehingga tanah yang dipijaki Narsih juga hampir longsor. Jono yang akhirnya sudah sampai ke atas tanah yang baru dan kokoh sekarang bergiliran menahan lengan Narsih yang tubuhnya hampir terjatuh terbawa longsor. Tangan mereka erat dan kuat, namun Narsih tau bahwa tanah yang Jono pijak lagi lagi akan longsor dan akhirnya mereka sama sama jatuh.

 "lepaskan Jono, lepaskan" pinta Narsih memohon

"tidak akan pernah" ujar Jono singkat sambil terus menahan lengan Narsih

"ku mohon, jaga Dini untukku" pinta nya lagi

Setelah permohonan yang diiringi tangis itu. Jono bersiap melepaskan lengan Narsih dengan tumpahan air mata. Namun tiba tiba sebuah cahaya menyinari mereka dari gundukan tanah di belakang Jono. Gentong Kaca. Tepat setelah Narsih terjatuh sambil tersenyum pada Jono, Gentong itu mengeluarkan sinar yang menyilaukan ke mata mereka berdua. Gentong kaca akan mengeluarkan sinar pada orang yang telah mengorbankan dirinya untuk oranglain.

Pengorbanan Narsih tidak sia-sia. Gentong itu benar benar ada dan membantu mata Dini untuk melihat. Meskipun Dini tidak pernah melihat kakaknya, tapi selama hidupnya ia akan melihat perjuangan kakaknya itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun